Sejumlah tenaga honorer eks kategori dua (K2) mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Jalan Lanto Dg Pasewang, Rabu (20/2/2019)

Tuntut Perekrutan P3K, Honorer K2 Maros Datangi DPRD

Rabu, 20 Februari 2019 | 20:08 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM — Sejumlah tenaga honorer eks kategori dua (K2) mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di Jalan Lanto Dg Pasewang, Rabu (20/2/2019).

Mereka menyampaikan aspirasinya terkait perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

pt-vale-indonesia

Salah seorang perwakilan tenaga honorer eks K2, Fitri mengaku kecewa dengan perekrutan P3K ini.

Pasalnya ada miskomunikasi yang terjadi antara pihak Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Maros.

Di mana proses pendaftaran yang telah dibuka sejak 12 Februari hingga 17 Februari lalu. Di mana kenyataannya pihaknya tidak mendapatkan informasi tersebut.

“Kami terombang ambing karena dari informasi sosial media Telegram yang dibuat oleh BKPDD tidak menyampaikan informasi yang akurat. Bahkan hingga tanggal 18 Februari belum ada kejelasan mengenai proses pendaftaran, sementara dari internet informasi pendaftaran dimulai sejak 12 Februari hingga 17 Februari. Kami berusaha mengikuti petunjuk dari BKPDD. Kenyataannya kami menjadi korban karena tidak bisa lagi mendaftar,” ungkapnya.

Dia mengaku datang ke sini untuk meminta solusi dalam perekrutan P3K ini.

“Mohon kiranya ada solusi yang diberikan kepada kami. Apalagi sebagian besar dari kami sudah sampai pada proses pembuatan akun. Tapi karena kami mendengarkan informasi dari BKPDD sehingga kami mengikutinya,” akunya.

Dia mengaku menyayangi informasi yang tidak akurat itu. Padahal, mereka sudah 15 tahun bahkan ada yang lebih sebagai tenaga honorer.

Senada disampaikan Koordinator K2, Arham, “Kedatangan kami K2 ini yang belum sampai pada proses pendaftaran P3K. Kami berharap anggota DPRD bisa memperjuangkan aspirasi kami. Di mana pendaftaran P3K sudah dibuka dan ditutup namun teman-teman tidak tercover. Makanya kami berharap bisa diberi ruang menjadi P3K,” jelasnya.

Sementara Ketua DPRD Maros, AS Chaidir mengaku akan menampung aspirasi para tenaga honorer K2 ini untuk selanjutnya menugaskan komisi I untuk mempertanyakan hal ini ke Kantor Regional IV BKN.

Kepala BKPDD, Agustam mengatakan perekrutan P3K memang terbilang singkat waktunya. Belum lagi kata dia permasalahan anggaran yang dibebankan ke pemerintah daerah sempat menjadi permasalahan.

“Sebagian besar Pemerintah Kota Kabupaten sempat dibuat bingung karena anggaran penggajiannya dibebankan ke daerah dan pemerintah kota. Sementara hampir sebagian besar sudah menetapkan APBD Pokok,” katanya.

Mengenai admin kata dia, itu dikelola langsung pemerintah pusat. Sehingga ketika pendaftaran sudah ditutup tak bisa lagi dibuka.

“Kami sudah berupaya sebaik mungkin namun hingga terakhir yang melakukan pendaftaran hanya 128 orang saja,” katanya.(*)


BACA JUGA