Dekan FDK UIN Alauddin menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Agung Syekh Yusuf, Jumat (22/2/2019)/Junaidi/GOSULSEL.COM

Di Masjid Agung Syekh Yusuf, Dekan FDK UIN Alauddin Sebut 5 Pilar Kunci Kemakmuran Daerah

Jumat, 22 Februari 2019 | 15:57 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri UIN Alauddin Makassar, Prof Dr. H. Abdul Rasyid Masri menyebutkan bahwa perkembangan teknologi di era 4.0 selain memiliki dampak positif, kemajuan sains dan teknologi ini juga memiliki dampak negatif terhadap kehidupan moral dan sosial.

“Dalam kondisi seperti sekarang ini, banyak benar kejadian di sekitar kita, berbagai dinamika sosial, dinamika keagamaan begitu cepat. Oleh karena itu, perilaku-perilaku menyimpang, perilaku sosial, yang keluar dari nilai agama begitu banyak dipertontonkan di tengah masyarakat akhir-akhir ini,” ujar Prof Rasyid Masri saat menyampaikan khutbahnya di hadapan jamaah Masjid Agung Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, Jumat (22/2/2019).

Oleh karena itu, mengutip dari sabda Rasulullah SAW, Prof Rasyid Masri meyebutkan bahwa ada lima pilar yang ditafsirkan oleh Rasulullah untuk menjadikan masyarakat damai, aman dan tentram. Jika lima pilar tersebut baik maka baiklah seluruh kehidupan manusia.

Prof Rasyid Masri menyebutkan bahwa pilar yang pertama adalah Ilmunya ulama. Menurutnya ulama ini adalah penyambung lidah dari para Rasul dan Nabi Allah SWT. “Oleh karena itu, di sanalah tempat kita bertanya, di sanalah tempat kita meminta bimbingan dan petunjuk. Kalau kita kurang (paham) masalah-masalah agama bertanyalah pada ulama,” jelasnya.

Kemudian yang kedua adalah keadilan para pemimpin atau Umara. Menurutnya seorang pemimpin punya kekuatan dan memiliki kekuasaan untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang dapat menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat.

“Oleh karen itu, pemimpin yang baik harus menghadirkan keadilan hukum di tengah-tengah masyarakat dan tidak memandang siapa-siapa, perlakukanlah dia secara sama. Itu baru namanya pemimpin. Dan pastikan keadilan sosial bagi selurah masyarakat dan pemimpin yang baik itu tentu bagaimana menghadirkan keadilan, mampu menangkap aspirasi penderitaan rakyat,” sambungnya.

Halaman: