Kabid Perlindungan Perempuan DP3A Makassar, Hapidah Djalante

DP3A Beri Pendampingan Keagamaan Bagi Ratusan ABH di Makassar

Sabtu, 23 Februari 2019 | 17:02 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pemerintah kota (Pemkot) Makassar di tahun 2019 tengah memberi pendampingan terhadap 25 anak yang berhadapan dengan hukum (ABH). 

Sejak 2018, jumlah anak ABH yang didampingi oleh DP3A Kota Makassar mencapai 122 orang, dengan rincian 21 perempuan dan 101 laki-laki. 

“Anak-anak itu berasal dari polsek-polsek yang ada di Kota Makassar, dua orang dari Polres Makassar dan satu orang dari Polda,” ungkap Kabid Perlindungan Perempuan DP3A Makassar, Hapidah Djalante, Sabtu (23/2/2019).

Ratusan anak tersebut telah dipindahkan ke rumah aman untuk anak dan perempuan. Menurut Hapidah, jika tidak dilakukan pendampingan terhadap para ABH di rumah aman, dikhawatirkan mereka akan mendapatkan doktrin berbahaya dari para pidana lainnya.

“Kami khawatir, bisa-bisa mereka mendapat doktrin-doktrin berbahaya lagi yang diberikan sama orang-orang dewasa terhadap mereka,” jelasnya.

Selama masa tunggu proses hukum, pihak DP3A melakukan pendampingan dengan memberikan pelajaran-pelajaran keagamaan sesuai dengan keyakinan masing-masing anak. 

“Khusus untuk anak yang beragama islam, kita ajar dia mengaji, cara mengambil air wudhu, shalat dan pelajaran dasar agama lainnya. Kalau beragama nasrani kita ikutkan dia di sekolah minggu,” terangnya.

Kata Hapidah, pelajaran dasar keagamaan sangat penting untuk mulai membentuk akhlak dan kepribadian mereka.

“Karena kita berpikir kalau hal-hal mendasar mereka tahu, insya Allah ke depannya mereka bisa lebih bagus. Sementara dia menjalani proses hukum, tentu kita memberi perhatian terhadap pendidikan mereka sudah sampai di mana,” pungkasnya.(*)