Cantik di Era Milenial, Tak Melulu Soal Wajah
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Wanita masih sering percaya dengan mitos-mitos yang beredar seputar kecantikan. Berdasarkan hal tersebut, salah satu Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadikan hal tersebut sebagai judul penelitian dalam menyelesaikan studi.
Menjadi cantik adalah impian semua wanita. Sehingga tak jarang para wanita mencari informasi tentang bagaimana merawat kulit agar tetap cantik. Namun kadang informasi yang diterima hanya sebatas mitos. Tak sedikit wanita menggangap bahwa kecantikan bukan hanya sekadar dari penampilan saja.
Salah seorang mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia UNM, Andi Anugrah Batari Fatimah mengatakan, sebagai mahasiswa yang hidup di era milenial tidak lagi menganggap bahwa kecantikan adalah soal yang berkulit putih atau hitam, bukan soal mulus atau jerawatan, melainkan cantik itu berasal dari sikap tutur kata dan nurani.
Mahasiswa ini mengaku kecantikan tak hanya soal perawatan dan percantik diri tetapi dibarengi dengan pengetahuan.
“Nah buat apa cantik kalau tidak cerdas, putih dan mulus jika tidak cerdas untuk apa coba. Tidak tau bedakan yang baik dan buruk, tidak tau pilih yang tulus dan pura-pura tulus,” ungkapnya kepada Gosulsel.com, Senin (18/2/2019).
Bukan hanya itu, wanita yang kerap disapa Andir ini juga menjelaskan mengenai gaya. Menurutnya, gaya itu semacam trend yang terus berputar. Mengikuti trend mengantarkan kita ke sebutan milenial yang gaul. Tapi kembali lagi ia menekankan bahwa gaya itu penting ketika selaras dengan kemampuan.
Berbeda dengan Andir, mahasiswa dengan prodi yang sama, juga sebagai salah satu mahasiswa yang meneliti mitos kecantikan sebagai behan penyelesaian studi, Kartini mengatakan bahwa kecantikan itu adalah pesona yang tak bisa lepas dari tubuh perempuan.
“Menurutku kecantikan itu pesona dari diri perempuan dan kecantikan juga tidak bisa terlepas dari perempuan,” ujar Kartini.
Selain itu, wanita yang akrab disapa Nini ini mengatakan bahwa gaya bagi wanita sangat penting, karena hal tersebut termasuk bagian untuk memperindah tubuh. “Yaa gaya penting karena termasuk untuk memperindah tubuh,” katanya.
Lebih lanjut Nini mengatakan bahwa mitos kecantikan itu berlaku ketika perempuan berpikir bahwa menjadi cantik harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh masyarakat tempat mitos itu berkembang.
“Mitos kecantikan itu ketika perempuan berpikir bahwa menjadi cantik sesuai dengan kacamata masyarakat adalah salah satu kebutuhan yang mutlak. Terus mitos kecantikan juga selalu berubah setiap perkembangan zaman,” tuturnya.(*)
Reporter: Nurfadilahamir/Gosulsel.com