Awal musim hujan sejumlah kanal yang membentang dari Jalan Pa'baeng-baeng hingga Pasar Terong terlihat masih banyak dipenuhi sampah, hingga membuat air kanal berwarna kehitaman, Senin (19/11/2018) Makassar.

Kondisi Air Tanah Makassar Sudah Dalam Kondisi Kritis

Jumat, 22 Maret 2019 | 16:01 Wita - Editor: Irwan Idris - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Syamsul Bahri mengatakan daerah kritis atau daerah pulih 1 ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah. Salah satunya pembuatan sumur resapan.

“Pengambilan air tanah untuk kepentingan air minum sudah tidak dibolehkan. Di daerah ini tak boleh lagi ada tempat pembuangan sampah dan industri penghasil limbah pencemar,” katanya saat ditemui Gosulsel.com di Kantor Dinas ESDM Sulsel, Kamis (21/3/2019) kemarin.

Khusus untuk daerah yang berada di zona kuning atau rawan, Syamsul menyebutkan ada beberapa yang perlu diawasi, misalnya jumlah sumur bor yang tak boleh lebih dari 5 buah dalam wilayah 10 hektar.

“Kita sudah buat beberapa aturan dan kebijakan terkait konservasi air tanah ini. Salah satunya Perda nomor 12 tahun 1996 tentang izin pengeboran dan pemakaian air bawah tanah,” jelasnya.

Pihaknya berharap masyarakat dan dunia usaha bisa lebih bijak memanfaatkan air tanah. Serta menjaga kelestarian air tanah, misalnya membuat lubang biopori dan tak membuang limbah beracun langsung ke tanah dan saluran air.(*)

Halaman: