GOWA, GOSULSEL.COM — Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan menyebutkan bahwa 47 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Gowa tidak menghasilkan produk domestik regional bruto (PDRB) bagi Kabupaten Gowa.

Walaupun PDRB Kabupaten Gowa di tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 11,25 persen atau dari Rp15,4 triliun lebih pada tahun 2016 dan naik menjadi Rp17,2 triliun lebih pada tahun 2017 dan menempatkan Kabupaten Gowa pada posisi PDRB terbesar ke-7 di Sulawesi Selatan.

Namun kata Adnan, peningkatan tersebut masih terbilang cukup rendah bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Gowa yang saat ini sudah berada pada posisi kedua setelah Kabupaten Bone.

Hal tersebut dikarenakan sebagian besar masyarakat Kabupaten Gowa melakukan aktivitasnya di Makassar dan hanya menumpang tidur di Kabupaten Gowa. Seluruh aktivitas mereka dilakukan di Makassar seperti belanja.

“Dari data BPS, 47 persen masyarakat yang tinggal di Kabupaten Gowa kerjanya di Makassar. Artinya apa saya ingin menggambarkan bahwa untuk menghitung PDRB maka rumusnya PDRB dibagi dengan jumlah penduduk maka itulah hasil pendapatan PDRB perkapita. Dan masalahnya adalah ini yang 47 persen yang bekerja di Makassar sehingga tidak memberikan PDRB bagi kita,” ujar Adnan.

Orang nomor satu di Gowa ini juga mengatakan bahwa dengan fenomena ini maka penghasilan PDRB akan masuk ke Makassar. Sehingga menurutnya Kabupaten Gowa sulit untuk menaikkan pendapatan PDRB perkapita.

Selain itu, Adnan juga menambahkan angka kemiskinan di Kabupaten Gowa juga mengalami penurunan. Hal tersebut karena pertumbuhan ekonomi yang positif.

“Berdasarkan data BPS angka kemiskinan turun dari 8,42 persen pada tahun 2018 menjadi 7,83 persen. Angka ini berada berada di bawah angka kemiskinan Sulawesi Selatan sebesar 8,87 persen dan nasional sebesar 9,66 persen,” tambahnya.(*)

---