Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb saat memaparkan konsepnya ke Gubernur, Nurdin Abdullah dan Wagub Andi Sudirman Sulaeman

Ini Gagasan Iqbal Suhaeb untuk Kota Makassar

Jumat, 10 Mei 2019 | 11:14 Wita - Editor: Irwan AR - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM– Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb akan dilantik Senin (13/5/2018) di halaman Balaikota Makassar. Pelantikan akan dipimpin langsung oleh Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah.

Ditemui usia rapat persiapan pelantikan di Ruang Setda Sulsel, Iqbal menyebutkan dirinya tak akan langsung bekerja di hari pertama. Sebab banyak acara protokol yang akan dilakukan di hari Senin.

“Mungkin Selasa baru mulai silaturahmi dengan pimpinan OPD dan lakukan konsolidasi dengan jajaran Pemkot Makassar,” katanya.

Iqbal mengungkap dirinya fokus pada permasalahan harga bahan pokok yang di awal Ramdhan mengalami kenaikan harga dan keterbatasan stok.

Selain itu, ia sudah memiliki visi dalam “Run Makassar” dan visi “Clean, Comfort and Continuity” atau “Bersih, Kenyamanan dan Kontinuitas”.

“Kami memiliki visi Run Makassar. Apa artinya, run itu orang Makassar tidak lagi melakukan business as usual (mengerjakan urusan seperti biasa). Jadi harus selalu agresif dan bekerja lebih cepat,” kata Iqbal.

Mengapa ini diperlukan? Ia menjelaskan, karena Makassar adalah daerah dengan pertumbuhan yang tinggi. Demikian juga dengan aparat pemerintahan harus bergerak cepat, tidak lambat dan harus selalu berpikir out of box (beda dari biasanya).

Iqbal menilai, beberapa program yang telah dikerjakan oleh Wali Kota Makassar sebelumnya sudah baik dan perlu dilanjutkan. Sedangkan masalah yang perlu diselesaikan oleh Pj wali kota, banyak program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tumpang tindih, sehingga diperlukan ada pengaturan yang lebih baik. Banyak persoalan yang hanya diselesaikan secara jangka pendek. Seperti perparkiran, kemacetan dan persampahan.

“Hanya gali lobang tutup lobang, dan solusinya tidak subtantif,” sebutnya.

Masalah lain yang dihadapi adalah urbanisasi. Dimana lebih 30 persen urbanisasi yang ada di Sulsel ada di Kota Makassar, demikian juga dengan masalah kemiskinan yang masih tinggi.

Iqbal menangkap peluang yang dimiliki oleh Kota Makassar. Selain memiliki penduduk yang besar, kesempatan yang lebih besar dalam berbagai bidang, permintaan pasar yang tinggi, dan tenaga kerja yang banyak. Posisi Makassar sangat strategis, menjadi center point of Indonesia (titik pusat/tengah Indonesia) serta menjadi pusat distribusi jasa.

“Makassar juga merupakan kota transit. Segala orang ingin mendapatkan pelayanan yang bagus, cepat dan ramah. Sehingga fungsi-fungsi ini harus dijalankan Kota Makassar,” ujarnya.

Iqbal pun memaparkan program strategis yang akan dilakukan dalam 20 bulan jika menjabat, dituangkan dalam delapan program. Pertama, pembangunan drainase tertutup; optimalisasi pedesterian; rekayasa lalu lintas dan parkir; waste management (manajemen persampahan).

“Ini harus tertutup agar sampah-sampah tidak masuk ke drainase, juga ada optimalisasi pedesterian,” jelasnya.

Selanjutnya, integrasi dan simplikasi program OPD; low poverty thru tourism (langkah pengurangan kemiskinan melalui pariwisata); manajemen pasar tradisional; layanan publik dan penegakan hukum.(Mirsan)


BACA JUGA