GOWA, GOSULSEL.COM — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan Jawa Timur, Imron Rosyadi memimpin langsung rombongan anggota Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Bangkalan kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Gowa, Senin (13/5/2019).

Imron Rosyadi menjelaskan bahwa kedatangannya di DPRD Kabupaten Gowa untuk studi banding dan sharing terkait kebijakan yang dilakukan di Kabupaten yang dikenal sebagai Gowa Bersejarah ini.

Imron Rosyadi menilai bahwa kabupaten tempat kelahiran Sultan Hasanuddin ini memiliki pengalaman menarik dalam penentuan kebijakan. Olehnya itu, ia mengajak 17 anggota DPRD Kabupaten Bangkalan bertandang ke Kabupaten Gowa.

“Kita sharing aja, Gowa punya pengalaman menarik dinamika dengan masyarakatnya. Kita kan dari Bamus Undang-Undang kan sama, Undang-Undang DPR sama. Jadi cuma tradisi dan kebiasaan yang intinya beda. Cuma kebijaksanaan lokal yang mungkin berbeda, makanya itu kita coba sharing-kan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Gowa, Asriady Arasy yang menerima rombongan DPRD Kabupaten Bangkalan menjelaskan bahwa Kabupaten Gowa ini memiliki beberapa kebijakan atau Peraturan Daerah (Perda) unggulan.

Asriady Arasy menyebutkan salah satunya di bidang pendidikan, Kabupaten Gowa memiliki Perda Pendidikan Gratis dan Perda Gowa Kabupaten Pendidikan (GKP). Tak hanya itu, Asriady Arasy juga menyebutkan Kabupaten Gowa memiliki Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pendidikan.

“Kita juga punya Satpol PP Pendidikan ini untuk menjemput guru-guru dan murid yang mungkin jauh dari sekolah sehingga tidak ada lagi yang terlambat ke sekolah,” ujarnya.

Lanjut Asriady Arasy, di bidang pariwisata, Kabupaten Gowa memiliki banyak potensi wisata. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah dan wisata religi.

“Saat ini Kabupaten Gowa terus mengembangkan wisata alamnya. Kita punya wisata alam Malino atau yang sering disebut Kota Bunga Malino. Kita di Gowa juga punya Masjid Agung Syekh, Istana Balla Lompoa dan dua Makam Pahlawan Nasional yaitu Sultan Hasanuddin dan Makam Syekh Yusuf. Syekh Yusuf ini bukan hanya diakui di Indonesia bahkan juga diakui sebagai pahlawan di Afrika Selatan,” jelasnya.(*)

---