Malam ke-9 Ramadan, Ini Pesan Dekan FDK UIN Alauddin Makassar di Masjid Agung Syekh Yusuf Gowa
GOWA, GOSULSEL.COM — Malam ke-9 Ramadan panitia Masjid Agung Syekh Yusuf menghadirkan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Abd Rasyid Masri sebagai penceramah, Senin malam (13/5/2019).
Dalam ceramahnya, Prof Rasyid Masri mengungkapkan bahwa bulan Ramadan merupakan salah satu bulan dalam kalender Hijriyah yang sangat luar biasa. Menurutnya bulan Ramadan sebagai momentum untuk umat muslim meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Bulan suci Ramadan ini amatlah luar biasa setahun sekali dia datang menjamu kita. Maka jangan kita sia-siakan kehadiran bulan suci Ramadan. Karena bulan suci Ramadan diceritakan oleh para kiyai dan ustaz luar biasa fadilahnya. Bulan di mana kesempatan atau memontum kita untuk meningkatkan nilai nilai keimana kita untuk mencapai la ‘allakum tattaqun,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sungguh celaka bagi orang-orang ketika datang bulan suci Ramadan sampai berakhirnya bula suci Ramadan dan sampai Ramadan meninggalkan dia dan dosa-dosanya belum diampuni oleh Allah SWT.
Lanjut Prof Rasyid Masri, di hadapan jamaah masjid kebanggaan masyarakat Kabupaten Gowa tersebut, ia menjelaskan bahwa bulan Ramadan juga dikenal sebagai bulan Tarbiyah atau bulan pendidikan. Ia menceritakan bahwa wahyu yang pertama turun pada bulan Ramadan adalah surah Al-Alaq yang memerintahkan untuk membaca atau belajar.
“Ketika Rasulullah SAW mau menerima wahyu pertama itu adalah Iqra, disuruh kita membaca itu adalah simbol pendidikan. Kita diajar untuk mendapatkan pengetahuan seluas-luasnya. Namun di luar dari pada itu, kita bisa menimba ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya di bulan suci Ramadan. Sebulan penuh ustaz berdiri di sini (mimbar) menyampaikan banyak pengetahuan maka itu akan menjadi bekal kita untuk menuju surganya Allah SWT,” lanjutanya.
Lebih lanjut, Prof Rasyid Masri mengungkapkan bahwa betapa pentingnya yang namanya ilmu, orang yang berilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Selain untuk beribadah kepada Allah SWT juga membutuhkan ilmu pengetahuan. Misalnya naik haji atau umrah membutuhkan ilmu pengetahuan terkait tata cara pelaksanaannya.
“Pastilah diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Di jaman dulu bangsawan yang berjaya, tapi di jaman sekarang, jaman sains dan teknologi maka ilmu pengetahuan amatlah cepat membuat orang mobilitas vertikal. Yang tadinya orang biasa-biasa saja, begitu dia cerdas, pendidikannya tinggi, dia doktor pastilah derajat diangkat oleh Allah SWT,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Prof Rasyid Masri juga menambahkan bahwa ilmu juga sebagai kunci kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Olehnya itu, ia meminta jika ingin bahagia di dunia dan akhirat maka belajarlah.
“Kalau mau bahagia dunia ta’ maka haruslah dengan ilmu pengetahuan, kalau mau sempurnah ibadah ta’, mau masuk surga dengan cepat maka harus dengan ilmu pengetahun. Pendidikan merupakan satu-satunya yang bisa mengantarkan manusia untuk bahagia dunia akhirat,” tambahnya.(*)