Berikut Penjelasan Nurdin Abdullah Soal Pencopotan Kepala Inspektorat Luthfi

Rabu, 12 Juni 2019 | 09:00 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM –  Staf Khusus Gubernur Sulawesi Selatan Bidang Media Bunyamin Arsyad alias Om Ben menjelaskan secara detail alasan pencopotan Kepala Inspektorat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel Senin (10/6) kemarin.

Pencopotan tersebut, kata Om Ben tentu, memiliki alasan kuat dimata orang nomor satu di Sulsel itu. Selain itu, sudah saatnya ada langkah cepat bagi Pemprov Sulsel untuk menata ulang di Inspektorat.

pt-vale-indonesia

Supaya, Inspektorat itu betul-betul menjadi lembaga independen dan bisa membersihkan semua hal-hal yang menyimpang.

“Jadi kita mau kosongkan jabatan itu untuk segera bidding (Menawar),” ungkap Om Ben saat dihubungi, melalui telepon selulernya, Selasa (11/6/2019).

Olehnya itu, Om Ben mengaku, mantan Kepala Inspektorat Sulsel itu akan disiapkan posisi baru nantinya.

“Nanti pak Luthfi nya kita siapkan tempat. Sebenarnya kita sudah menyediakan tempat cuman menunggu waktu saja. Pak Luthfi itu tetap ada tempat, cuman memang harus segera di kosongkan karena kita harus bidding, supaya Inspektorat ini bisa bekerja secara profesional,” jelas pengusaha Warung Kopi ini.

Kedua alasan pencopotan tersebut merupakan langkah untuk menormalkan keadaan disitu, karena auditornya pada mengeluh semua, bahwa percuma kita melakukan audit tapi hasilnya tidak maksimal.

“Makanya bapak Gubernur melakukan itu untuk stabilkan keadaan di inspektorat, karena reseh semua orang didalam, nah kita tidak mau meraka ini resah, akhirnya nanti mereka menganggap pemerintah ini lemah karena tidak bisa memperbaiki inspektorat, karena inspektorat itu jantungnya pemerintahan,” ujar mantan jurnalis senior itu.

Selain itu, mantan kepala Inspektorat Sulsel tersebut, selama 9 bulan bapak Gubernur Sulsel menjabat tidak pernah sekalipun untuk melaporkan perkembangan. 

Menurutnya, bagaimanapun juga bapak Prof. Nurdin Abdullah sudah menjadi Gubernur Sulsel. Sebagai bawahan harus menghadap, melaporkan perkembangan, melaporkan berbagai hal.

“Ini sekalipun selama 9 bulan tidak pernah. Nah inikan ada sebuah komunikasi yang tidak jalan, makanya bapak Gubernur mengambil sikap supaya semua orang tahu. Selama 9 bulan bapak Gubernur selalu mengeluh, ini kok inspektorat ini tidak ada koordinasi sama sekali,” pungkasnya. (*)