Bidang PSDO Kohati HMI Badko Sulselbar bekerja sama dengan Dinas P3A prov. Sulsel menyelenggarakan kegiatan dialog, Senin (22/7/2019), di Baruga Pattingaloang, Rujab Gubernur

Peringati Hari Anak, Kohati Badko dan Dinas P3A Sulsel Gelar Diskusi Pendidikan Seks Usia Dini

Senin, 22 Juli 2019 | 19:42 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Dalam rangkaian peringatan hari anak nasional 2019 bidang PSDO Kohati HMI Badko Sulselbar bekerja sama dengan Dinas P3A prov. Sulsel menyelenggarakan kegiatan dialog dengan tema pendidikan sex usia dini menata masa depan generasi bangsa, Senin (22/7/2019), di Baruga Pattingaloang, Rujab Gubernur.

Pada sesi pertama diisi diskusi panel Nur Anti, SE, MT sebagai perwakilan DP3A Sulsel, dr. Hj. Rumaisah hasan. Sp.Kfr mantan ketua umum Kohati Badko Sulawesi 1997-1999, serta psikolog yang juga aktivis anak, Novi Yanti Pratiwi., M.Psi. Psikolog.

pt-vale-indonesia

Dialog ini menarik karena terjadi interaksi antara pemateri dan orang tua murid yang sharing tentang pola pengasuhan dan edukasi sex usia dini pada anak. Salah satu orang tua murid bahkan mengusulkan agar adanya kurikulum tentang pendidikan sex usia dini di sekolah dasar. Agar anak bisa mendapatkan pendidikan sex dengan edukasi yang tepat.

Menurut Nurfadila, Ketua Umum Kohati Badko Sulselbar periode 2018/2020 mengungkapkan, melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan arah paradigma kepada orang tua murid dan guru pendamping tentang konsep edukasi sex yang tepat kepada anak.

Sebab bagi sebagian besar masyarakat terutama masyarakat Indonesia yang masih menjunjung tinggi tradisi dan norma-norma adat adalah hal yang sangat tabu untuk membicarakan persoalan sex dengan anak.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran dalam diri orang tua murid dan pendidik bahwa sudah seharusnya kita bersama bergerak dalam memberikan edukasi sex kepada anak agar angka kekerasan seksual terhadap anak bisa ditekan,” ungkap Nurfadilla.

Untuk menekan angka kekerasan seksual terhadap anak, maka lingkungan sekitar anak harus mampu memberikan pedoman yang tepat bagi anak terutama dalam pengenalan organ-organ tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.

Sebab dalam usia dini anak harus sudah bisa membedakan mana bentuk kasih sayang dan mana bentuk tindakan pelecehan. Kegiatan ini dihadiri siswa SD Inpres Mangasa dan siswa Yayasan Pendidikan Agro Industri Darussalam (YPAID).

Bersamaan dengan itu diharapkan anak akan lebih terbuka dan berani untuk menceritakan kepada orang terdekatnya tentang proses perkembangan tubuhnya.

Dalam rangkaian kegiatan peringatan hari Anak ini juga Kohati badko Sulselbar membagikan 100 pact hand bag yang berisi perlengkapan kesehatan gigi dan mulut berupa pasta gigi dan sikat gigi gratis. Diharapkan melalui pemberian peralatan tersebut akan mampu menumbuhkan kesadaran anak tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.(*)


BACA JUGA