Sebanyak 36 anggota Pramuka berkebutuhan khusus mengikuti seleksi Jambore Nasional (Jamnas) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Makassar, Jumat (26/7/2019)

36 Anggota Pramuka Berkebutuhan Khusus di Sulsel Ikut Seleksi Jamnas

Jumat, 26 Juli 2019 | 16:42 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Sebanyak 36 anggota Pramuka berkebutuhan khusus mengikuti seleksi Jambore Nasional (Jamnas) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Makassar, Jumat (26/7/2019).

Ketua Panitia Seleksi, Andi Hamjan mengatakan bahwa kegiatan diikuti oleh SLB se-Sulawesi Selatan yang merupakan hasil seleksi di tingkat kabupaten dan kota.

pt-vale-indonesia

“Peserta seleksi dari SLB se-Sulsel. Seleksi untuk mengikuti Jambore Pramuka Tingkat Nasional khusus Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Jumlah SLB di Sulsel kurang lebih 80 dan yang hadir hari ini merupakan hasil seleksi di tingkat kabupaten setiap gugus,” ujarnya.

Lanjutnya, dari hasil seleksi tersebut akan dipilih 12 peserta untuk mewakili Sulsel di Jamnas 2019 di Cibubur Jakarta pada bulan Agustus 2019 mendatang.

“Yang nanti kita utus 12 peserta ke Cibubur awal Agustus, 4 orang SD, 4 orang SMP dan 4 orang dari SMA. Dan mereka akan didampingi bersama dengan pendamping 12 dari yang juara 1 ini,” lanjutnya.

Dalam seleksi tersebut berbagai macam kegiatan yang menjadi penilaian oleh dewan juri. Seperti lomba edukasi dengan mencocokkan gambar dan nama pahlawan Nasional, lomba pasang tenda, menghias tenda, tali temali, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), persaudaraan dan keterampilan dan life skill.

“Life skill ini mereka membuat hasta karya yang terbuat dari bahan daur ulang, tergantung karya yang ingin dibuat peserta. Tapi fokus yang dilihat itu bahan daur ulang yang mereka gunakan,” jelasnya.

Andi Hamjan berharap ajang seleksi tersebut dapat meningkatkan kekompakan dan kerja sama yang baik oleh para siswa berkebutuhan khusus tersebut serta dapat mengenal pahlawan Nasional Indonesia.

“Kita harapkan kegiatan ini bisa meningkatkan kekompakan dan kerjasama dengan sesama anak berkebutuhan khusus. Yang kedua kita berharap muncul kemandirian bagi mereka, mereka bisa mengasah skill dan yang paling penting mereka bisa menjadi warga negara yang baik,” harapnya.

Sementara untuk menilai para peserta, panitia seleksi melibatkan Pramuka Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dan beberapa juri profesional lainnya. 

Pembina Pramuka UIN Alauddin Makassar, Dr. Fatmawati Hilal yang ikut langsung sebagai juri mengaku baru pertama kali menjadi juri pada kegiatan Pramuka berkebutuhan khusus. 

“Ini pengalaman pertama menjadi juri di Pramuka berkebutuhan khusus. Tapi asyik sekali menyaksikan mereka berlomba walaupun meraka berkebutuhan khusus. Terutama melihat tingkah laku para bina damping yang menyemangati binaannya. Tapi yang paling penting mereka adalah anggota Pramuka yang luar biasa maka kami pun harus memperhatikannya dengan luar biasa,” tandasnya.(*)