GOWA, GOSULSEL.COM — Setelah Sultan Hasanuddin dan Syekh Yusuf, Pemerintah Pusat kembali menobatkan pahlawan asal Kabupaten Gowa menjadi pahlawan Nasional. Yaitu I Mangadacinna Daeng Sitaba Karaeng Patinggalloang.

Hal tersebut ditandai dengan diperolehnya penghargaan tertinggi kepahlawanan bernama Bintang Budaya Parama Dharma yang diserahkan langsung Presiden RI Joko Widodo kepada Raja Gowa ke-38, Andi Kumala Andi Idjo Daeng Sisila Karaeng Lembang Parang didampingi permaisurinya yakni Andi Hikmawati Andi Kumala Patta Umba di Istana Negara Kamis (15/8/2019) lalu.

Andi Kumala Andi Idjo Daeng Sisila Karaeng Lembang Parang Raja Gowa ke-38 mengatakan bahwa Karaeng Pattingalloang adalah saudara dari Sultan Malikusaid, ayah Sultan Hasanuddin Daeng Mattawang (Raja Gowa ke-16).

Selain itu, Karaeng Pattingaloang ini juga adalah Perdana Menteri Kerajaan Gowa dan Raja Tallo di masa lalu. “Karaeng Pattingaloang adalah raja yang tersohor di bidang sains. Karaeng Pattingaloang itu suka ilmu sains karena rasa ketertarikan yang tinggi pada ilmu pengetahuan dari barat pada abad ke-17,” kata Andi Kumala Idjo.

“Tentang penghargaan ini tentu kami bersyukur karena tahun 2018 tim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan datang menemui saya untuk mengambil data-data terkait dengan Karaeng Pattingaloang dan kami memberikan seluruh data-data diri Karaeng Pattingaloang di rumah H Andi Makmun Bau Tayang,” ujarnya.

Tambah Andi Kumala Andi Idjo, penghargaan tersebut akan diserahkan kepada Gubernur Sulsel dan kemudian dilanjutkan penyerahannya kepada Bupati Gowa untuk nantinya disimpan di Museum Istana Balla Lompoa.

Sementara itu Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan bahwa penghargaan tersebut adalah sebuah pengakuan dari negara yakni dari Presiden RI. Ia juga mengaku bangga dengan kembalinya salah seorang pejuang di Gowa dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

“Sebagai bupati dan sebagai orang Gowa saya sangat berbangga. Ini tentu menjadi motivasi bagi kita di Gowa karena Gowa mendapatkan pengakuan kepahlawanan lagi dari Presiden dan negara mengakuinya. Kita harap Gowa tetap menjadi contoh bagi daerah lainnya di Sulsel maupun luar Sulsel,” ujar Adnan.

Orang nomor satu di Gowa ini juga berharap agar setelah Karaeng Pattingaloang akan ada lagi pahlawan-pahlawan nasional dari Gowa dan pemerintah kabupaten akan mengusulkan lagi karaeng lainnya untuk mendapatkan pengakuan negara. 

Hanya saja kata Bupati Adnan, untuk mengusulkan hal tersebut tentu tidak sekadar mengusulkan tapi akan melihat dari track record masing-masing karaeng yang ada di Gowa. 

“Setelah Karaeng Pattingaloang ini mendapat pengakuan sebagai pahlawan nasional, maka kita (Gowa) telah memiliki tiga pahlawan nasional. Dua lainnya yakni Sultan Hasanuddin Raja Gowa ke-16 dan Syekh Yusuf Al Makassari,” tambahnya.(*)

---