Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan memimpin langsung Apel Gelar Terpadu Penanganan Karhutla di Wilayah Kabupaten Gowa di Lapangan Kantor Manggala Agni KLHK Daops Gowa di Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe, Selasa (20/8/2019)

Bupati Adnan Pimpin Apel Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Gowa

Selasa, 20 Agustus 2019 | 15:51 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan memimpin langsung Apel Gelar Terpadu Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Wilayah Kabupaten Gowa di Lapangan Kantor Manggala Agni KLHK Daops Gowa di Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe, Selasa (20/8/2019). 

Dalam sambutannya, orang nomor satu di Gowa ini mengatakan bahwa apel tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) termasuk di wilayah Kabupaten Gowa. 

pt-vale-indonesia

“Ini sudah masuk pada musim kemarau, potensi terjadinya kebakaran sangat memungkinkan terjadi. Sehingga saya meminta masyarakat harus dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tersebut. Seperti tidak membakar sampah sembarangan,” kata Adnan.

Lanjut Adnan, hutan dan lahan adalah salah satu sumber daya vital dalam pembangunan dan keberlangsungan kehidupan. Olehnya itu ia berharap hutan dan lahan agar dijaga.

Bupati Adnan menyebutkan bahwa paling tidak ada lima poin utama yang ia harapkan dapat menjadi perhatian masyarakat dan seluruh pihak. Pertama, tingkatkan kewaspadaan dan deteksi dini terhadap potensi karhutla. 

Kedua, tingkatkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama terhadap penanganan karhutla. Ketiga, siapkan personel utamanya bagi pihak TNI/Polri dan anggota Manggala Agni KLHK Daops, sarana dan peralatan berkaitan dengan penanganan kebakaran hutan dan lahan. 

Kemudian keempat, tingkatkan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat sekitar hutan dan lahan. Antara lain untuk tidak membakar sampah, ranting, dedaunan utamanya warga yang pemukimannya berada dekat dengan hutan dan lahan. 

Sementara Kepala Manggala Agni KLHK Daops Gowa Ishak Andi Kunna mengatakan penanganan serius terkait potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan tersebut memang harus dilakukan apalagi berdasarkan data BMKG puncaknya kemarau panjang terjadi pada September mendatang. 

“Terjadinya kebakaran hutan dan lahan ada tanggungjawab seluruh pihak makanya perlu dilakukan kesiapsiagaan secara dini,” ujarnya.

Ishak berharap, dalam mengantisipasi tidak terjadinya kebakaran lahan dan hutan maka semua pihak harus selalu waspada. Utamanya masyarakat maupun perusahaan perkebunan yang ada di wilayah hutan dan lahan agar tidak membakar pasca panen atau upaya pembersihan lahan. 

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pemeriksaan kelengkapan alat pemadam kebakaran dan perlengkapan penanganan kebencanaan seperti pompa, mobil pemadam, mobil dapur umum dan beberapa alat lainnya.(*)