Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, didaulat sebagai pembicara pada ASEAN Mayor Forum (AMF) V tahun 2019 yang dihelat di kota Bangkok, Thailand (26-28/8/2019)

Iqbal Suhaeb Bicara Teknologi Cerdas di Thailand

Senin, 26 Agustus 2019 | 21:19 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Dila Bahar - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, didaulat sebagai pembicara pada ASEAN Mayor Forum (AMF) V tahun 2019 yang dihelat di kota Bangkok, Thailand (26-28/8/2019). Di forum ini, Iqbal Suhaeb akan berbicara di hadapan pemimpin kota se-ASEAN tentang Teknologi Cerdas untuk Pembangunan Perkotaan yang Berkelanjutan. 

Selain Iqbal Suhaeb, ada dua wali kota lainnya yang akan membahas tema yang sama yaitu Wali Kota Subang Jaya, Malaysia, Y. Brs. Tpr. Noraini binti Roslan, dan Desmond Choo, Mayor of North East District, Singapura. 

pt-vale-indonesia

Dalam presentasinya, Iqbal Suhaeb memaparkan faktor utama untuk mendukung pembangunan perkotaan di Makassar adalah hubungan antara kebijakan pemerintah dan kemajuan teknologi yang memudahkan proses komunikasi dan penyebaran informasi.

“Pemerintah Kota Makassar membuat regulasi yang memusatkan industri manufaktur di daerah pinggiran kota. Sementara di tengah kota, menjadi pusat bisnis dan perdagangan,” papar Iqbal Suhaeb. 

Proses pengimplementasian teknologi di daerah perkotaan menjadi sangat berarti dikarenakan investasi, komoditi, dan orang-orang yang terlibat di dalamnya bergerak bebas, hampir tanpa hambatan yang didukung dengan aturan. Di sisi lain, pemerintah harus mendorong peningkatan sosial ekonomi masyarakat. 

“Pemanfaatan teknologi membawa dampak dalam kehidupan masyarakat berupa pelayanan publik yang semakin transparan dan mudah diakses oleh masyarakat,” lanjut Iqbal.

Selain itu, pemanfaatan teknologi juga memudahkan analisis data sebagai dasar pengambilan keputusan. Di Makassar, pemanfaatan teknologi dapat dilihat pada sejumlah program seperti E-Goverment (e-tax, dan e-budgeting), serta layanan kesehatan E-Puskesmas.

AMF 2019 diikuti oleh 300 peserta, terdiri dari pemimpin kota ASEAN, perwakilan pemerintah daerah dan asosiasi pemerintah daerah dari semua negara anggota ASEAN. Peserta lain termasuk perwakilan tetap dan Sekretariat ASEAN, perwakilan pemerintah nasional, pembuat kebijakan, akademisi, pakar teknis, negara dan lembaga mitra pembangunan, agen khusus dan perwakilan sektor swasta.(*)