Dinas PUPR Kabupaten Gowa melakukan perbaikan terhadap dinding pelindung patung badik yang berada di perbatasan Gowa dan Kota Makassar Jalan Tun Abdul Razak

Sempat Rubuh, Dinas PUPR Gowa Mulai Perbaiki Dinding Pelindung Patung Badik Batas Gowa – Makassar

Senin, 26 Agustus 2019 | 22:16 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Pemerintah Kabupaten Gowa dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Gowa langsung melakukan perbaikan terhadap dinding pelindung patung badik yang berada di perbatasan Gowa dan Kota Makassar Jalan Tun Abdul Razak.

Sebelumnya dinding pelindung bagian belakang Pintu Gerbang Batas Kota tersebut rubuh pada Kamis lalu (22/8/2019). Kadis PUPR Kabupaten Gowa, Mundoap mengatakan, hingga Jumat (23/8/2019) dini hari kemarin hingga Senin hari ini (26/8/2019) telah dilakukan perbaikan bangunan yang rubuh.

pt-vale-indonesia

Mundoap menyebutkan antisipasi darurat yang diambil pihaknya yakni dengan melakukan pemasangan bronjong atau anyaman kawat baja galvanis membentuk sebuah kotak yang bagian dalamnya diisi dengan batu berukuran besar. 

“Tujuannya dilakukan pemasangan bronjong sebagai penopang sementara pada bangunan dinding yang dimaksud. Sejak Sabtu dan hari ini dilakukan persiapan betonisasi atau penguatan struktur bagian luar dinding,” katanya, Senin (26/8/2019). 

Ia juga menjelaskan bahwa Gerbang Patung Badik yang mulai dikerjakan sekitar 2016 lalu tersebut rubuh pada bagian dinding pelindung. Bukan bangunan struktur utama atau sebagai penopang struktur utama pada bagian patung badik yang dimaksud.

Menurutnya, dinding pelindung tersebut merupakan bangunan arsitektural yang merupakan aksesoris pada bagian bawah Patung Badik yang fungsinya sebagai tempat atau dudukan logo Kabupaten Gowa. Sehingga tidak berhubungan langsung dengan komponen struktur patung tersebut.

“Dari hasil identifikasi tim, rubuhnya dinding pelindung ini diakibatkan dengan adanya beberapa retakan-retakan rambut pada dak beton bagian atas. Retakan yang dimaksud terjadi akibat faktor lingkungan dan faktor perubahan suhu yang ekstrem seperti panas dan dingin yang bergantian menerpa dak beton yang dapat menyebabkan retak rambut,” ujarnya.

Selain itu, di samping retakan dan penurunan tanah pada bagian dalam juga karena dinding bangunan arsitektur tersebut berdekatan dengan jalan utama sehingga getaran yang diterima melalui  berbagai aktivitas kendaraan  baik dari jalan maupun beban sendiri. Sehingga hal ini juga memicu terjadinya retakan yang mengakibatkan terjadinya kerusakan.

Mundoap juga menyebutkan adanya faktor lingkungan karena beton bertulang pada bangunan mengalami kontak langsung dengan cuaca luar. Menurutnya pengaruh cuaca juga sedikit banyaknya memberi andil dalam keretakan pada beton sehingga konstruksi bangunan yang berumur cukup lama banyak mengalami retakan.

“Salah satu pengaruh lingkungan yang menyebabkan beton retak adalah akibat dari air hujan. Akibat sekian lama beton pada bangunan tersebut menerima air hujan secara langsung lama kelamaan air hujan meresap ke dalam pori-pori beton yang kemudian mencapai tulangan pada beton,” tutupnya.(*)


BACA JUGA