MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Pemerintah Kota Makassar berkomitmen untuk menyiapkan akses air limbah domestik berupa pembangunan infrastruktur air limbah.

Hal itu meliputi sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site system), sistem pengelolaan air limbah terpusat (off-site system), dan pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

Hal itu disampaikan Staf Ahli Bidang III Wali Kota Makassar Takdir Alim Bahri dalam kegiatan lokakarya air limbah yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar di Hotel Aston, Kamis (29/8/2019).

“Agar sistem pengelolaan air limbah ini dapat berkelanjutan maka harus disertai komponen pendukung yaitu regulasi air limbah domestik, institusionalisasi layanan, penyadaran perubahan perilaku masyarakat dan promisi pelayanan, serta kebijakan pendanaan maupun penagihan retribusi pelanggan,” katanya.

Dia menambahkan, salah satu tantangan serius di Kota Makassar adalah sulitnya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi. Padahal masalah sanitasi hampir sepenuhnya merupakan dampak dari perilaku manusia.

“Kondisi sanitasi kita diperparah oleh perilaku kolektif masyarakat kita sendiri. Kebiasaan membuang sampah sembarangan atau membangun jamban di sungai, memberikan kontribusi pada buruknya sanitasi perkotaan,” tambah Takdir.

Lebih lanjut, Takdir mengatakan, Pemkot Makassar bisa menyempurnakan pembangunan sanitasi melalui sinergitas antar SKPD.

“Hal ini guna mendukung upaya pencapaian target universal access dan mengurangi permasalahan sanitasi di Kota Makassar kemudian bisa mendapatkan solusi penyamaan persepsi untuk mengatasi persoalan tersebut,” pungkasnya.(*)

---