FOTO: Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Malik Faisal/Rabu, 5 September 2019/Junaid/GOSULSEL.com

Diskop UMKM Sulsel Fokus Siapkan Pengurus Koperasi dari Generasi Milenial

Rabu, 04 September 2019 | 14:20 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel tahun ini fokus menciptakan SDM pengurus koperasi dari kalangan milenial. Program tersebut dijalankan di sejumlah kampus-kampus melalui kopma (koperasi mahasiswa) yang berfungsi sebagai inkubator.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Malik Faisal mengatakan lewat Kopma tersebut, pihaknya memberi pelatihan agar kaum milenial paham bagaimana menjalankan koperasi yang mengacu pada undang-undang.

pt-vale-indonesia

Hal itu dilakukan mengingat saat ini sebagian besar masyarakat menjalankan koperasi masih secara awam yakni berdasarkan budaya.

Padahal sesuai undang-undang, koperasi harus memberikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kerja dalam satu tahun. Selanjutnya koperasi harus merencanakan bisnis untuk tahun mendatang.

“Itu yang perlu kami berikan pemahaman-pemahaman kepada milenial yang akan menjadi pengurus koperasi. Kita juga menyiapkan pengurus koperasi yang bukan cuma untuk 2 tahun depan, kita menyiapkan generasi sampai 20 tahun akan datang karena koperasi sekarang ini masih menyentuh level masyarakat kecil dan menengah ke bawah,” kata Malik.

Menurut Malik, pelatihan tersebut sangat penting untuk mengurangi ketimpangan di sektor koperasi yang masih terjadi di Indonesia. Malik tak menampik jika selama ini koperasi sangat identik dengan masyarakat kecil yang kerap memanfaatkanya untuk mendapatkan usaha.

Fenomena tersebut mengakibatkan koperasi simpan pinjam tumbuh pesat di hampir seluruh provinsi di Indonesia.

“Di negara-negara modern itu orang-orang yang berpenghasilan besar semua berkoperasi sehingga tidak ada gap antara masyarakat yang ekonominya bagus dengan yang kurang. Di Indonesia seluruh provinsi itu yang tumbuh adalah koperasi simpan pinjam. Sedangkan koperasi produksi konsumen dan lain-lain itu berjalan rata saja,” jelasnya.

Olehnya itu, pihaknya akan semakin gencar mengedukasi dan menyosialisasikan koperasi kepada masyarakat.

Berdasarkan data pihaknya, saat ini jumlah koperasi yang terdaftar sebanyak 8160 unit. Namun setelah pihaknya melakukan pembekuan dan pembubaran, jumlah koperasi aktif saat ini tersisa hanya 5000 an saja.(*)