Guru korban pengeroyokan, Astia

Guru Sekolah Dasar di Gowa Dikeroyok Keluarga Siswa

Kamis, 05 September 2019 | 12:53 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM — Astia salah seorang guru Sekolah Dasar (SD) Inpres Pabangiang Kelurahan Tombolo Kecamatan Somba Opu mejadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh keluarga siswanya sendiri.

Screenshoot aksi pengeroyokan

Kepala SD Inpres Pabangiang, Nurjannah yang ditemui, Kamis pagi (5/9/2019) menceritakan bahwa peristiwa yang dialami salah seorang guru pengajar tersebut terjadi Rabu kemarin (4/9/2019) saat jam istirahat.

Kepala SD Inpres Pabangiang, Nurjannah

Menurutnya, peristiwa tersebut berawal saat terjadi perkelahian antar dua siswa di kelas lima di SD Inpres Pabangiang Deni (D) dengan Furkan (F). Ia juga menjelaskan bahwa keduanya sudah didamaikan oleh pihak sekolah.

“Sebenarnya katanya kejadiannya hari Selasa terus pada hari itu juga gurunya juga mendamaikan siswa tersebut. Entahlah bagaimana setelah pulang dari rumah apakah cara melapornya ke orang tua atau bagaimana sehingga orang tuanya itu Deni (D) datang pada hari Rabu kemarin pagi jam istirahat,” jelasnya.

Lanjut Nurjannah, orang tua Deni (D), Rahmatiah (R) yang datang bersama dua orang putrinya langsung melakukan kekerasan terhadap Furkan (F) dengan menjewer telinganya hingga ke ruang kantor sekolah.

“Jadi guru itu semua sudah berkumpul di depan ruangan lantas orang tua siswa masuk di kelas menjewer telinga siswa Furkan (F) menarik sampai di kantor. Terus dia bilang ‘Ini anak kita kurang ajar, ajar baik-baik, dia ganggu anakku,” ungkapnya.

Sementara itu, Asti guru yang menjadi korban pengeroyokan berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengajaknya ke ruang kelas. “Setelah itu, guru tersebut (Astia) memanggil orang tua ke ruangan kelas untuk menyelesaikan ternyata bukan penyelesaian malah lebih para dari itu,” tambah Nurjannah.

Terpisah, Asti yang menjadi korban mengungkapkan bahwa pengeroyokan yang dialaminya dilakukan oleh kedua kakak dari Deni (D) yaitu Novalia (N) dan Aprilia (APR) di ruang kelas. Dari kejadian itu muka korban mengalami luka.

“Ini muka kemarin ini berdarah ini dicakar kakaknya dua orang. Kan itu dia datang empat orang, tiga orang ini yang masuk cuma ini ibunya tidak sempat maju memukul karena sudah ada teman yang menghalangi hanya dua orang ini kakaknya ini Deni (D),” jelasnya.

Astia juga menyebutkan bahwa ia sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. “Saya laporkan kemarin setelah kejadian itu kurang lebih 20 menit saya langsung ke Polsek sudah diproses dan sudah divisum dan saya dengar sudah dilimpahkan ke Polres,” tambahnya.(*)