Pasar Parang, Kecamatan Parangloe, Gowa

Los Pasar Parang Mubazir

Selasa, 17 September 2019 | 13:35 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Rusli - GoCakrawala

GOWA, GOSULSEL.COM — Pemanfaatan Pasar Parang, Kecamatan Parangloe, Gowa belum sepenuhnya maksimal. Sebagian los baru yang dibangun pasca revitalisasi tak berfungsi sebagaimana mestinya.

Sejak selesai dibangun tahun lalu, los yang letaknya di bagian depan pasar mubazir karena tidak pernah ditempati oleh pedagang sebagai tempat jualan. 

Informasi yang diperoleh, pedagang enggan menempati los tersebut karena dikuasai oleh oknum tertentu. Selama ini, pedagang tetap berjualan di lapak di area bagian dalam pasar Parang. 

“Kata pengelolanya, los yang di depan itu tidak bisa ditempati karena sudah ada yang punya,” aku salah satu pedagang, Hj Darmawati, Selasa (17/9/2019).

Warga Jungge, Kelurahan Bontoparang itu menyayangkan los di bagian depan pasar tak ditempati pedagang. “Padahal, letaknya cukup strategis karena berhadapan langsung dengan jalan raya. Berjualan di depan tentu lebih menarik pembeli dibanding berjualan di bagian dalam,” tuturnya. 

Hasil pantauan di lokasi, di deretan los bagian depan Pasar Parang jumlahnya sekitar 24 unit. Dari jumlah itu, tak satupun yang berfungsi. Saat hari pasar kondisi los itu tetap sunyi. Pintu los juga tertutup rapat. 

Kepala Seksi Penataan dan Penertiban Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa, Randi Mahmud saat dikonfirmasi berjanji menindaklanjuti masalah los Pasar Parang. 

Ia mengaku akan menanyakan ke pihak Kepala Pasar penyebab los itu tidak dimanfaatkan. “Nanti kita panggil Kepala Pasarnya,” katanya. 

Menurut Randi, los itu dibangun untuk dimanfaatkan. Kalau pun los itu sudah ada yang punya harus digunakan untuk berjualan. “Makanya semua ini kita mau perjelas lewat Kepala Pasar. Kita mau tahu siapa yang punya los. Kenapa tidak dimanfaatkan. Insya Allah satu sampai dua bulan permasalahan ini tuntas,” pungkasnya.(*)