Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menyerahkan penghargaan kepada Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni Kr Kio di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Jakarta, Rabu (2/10/2019)

Kabupaten Gowa Raih Penghargaan Apresiasi Proklim dari KLHK

Rabu, 02 Oktober 2019 | 21:17 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

JAKARTA, GOSULSEL.COM — Kabupaten Gowa kembali mendapat penghargaan. Kali ini Kabupaten Gowa mendapat penghargaan apresiasi Pembina Program Kampung Iklim (Proklim) Utama Tahun 2019 dari Kementrian  Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar kepada Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni Kr Kio di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Jakarta, Rabu (2/10/2019).

pt-vale-indonesia

Selain itu Kepala Dusun Buloe Desa Rappalemba, Arsyad juga menerima Proklim Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Wakil Bupati Gowa, H. Abd Rauf Malaganni Kr Kio mengaku bersyukur dengan adanya penghargaan tersebut. Dirinyapun berharap, penghargaan ini mampu menjadi penyemangat bagi desa lainnya untuk lebih tekun dan giat dalam menerapkan program kampung iklim di wilayahnya.

“Kami bersyukur dan berterima kasih karena pemerintah pusat dalam hal ini KLHK sangat peduli terhadap dampak perubahan iklim ditingkat lokal juga apresiasi terhadap kerja keras stakeholder terkait yang telah membina Dusun Buloe sehingga mampu meraih penghargaan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Marsuki menjelaskan penghargaan diraih karena Pemerintah Kabupaten Gowa telah konsisten dalam mendorong program kampung iklim.

“Program kampung iklim merupakan program berlingkup nasional dimana pemerintah kabupaten melalui Dinas Lingkungan Hidup memberikan pemahaman dan wawasan kepada masyarakat tentang perubahan iklim dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi,” jelasnya.

Lanjut Marsuki, Kegiatan adaptasi merupakan kegiatan penyesuaian perencanaan infrastruktur dan desain terhadap dampak cuaca ekstrem yang memiliki beberapa cakupan yakni, perubahan Iklim, pengendalian kekeringan, banjir dan longsor, peningkatan ketahanan pangan, penanganan atau antisipasi kenaikan muka air laut, abrasi, gelombang tinggi (untuk daerah pesisir) dan pengendalian penyakit terkait iklim (malaria, demam berdarah, diare).

Sedangkan, kegiatan mitigasi merupakan antisipasi terjadinya perubahan iklim dengan mengurangi gas rumah kaca yang dihasilkan. Sehingga laju pemanasan global dapat diperlambat dan perubahan iklim yang wilayah cakupannya meliputi kelembagaan masyarakat, pengelolaan dan pemanfaatan limbah cair, penggunaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi.

Untuk di Sulsel sendiri, selain Gowa juga ada 3 kabupaten lainnya yang mendapatkan penghargaan yang sama, yakni Kabupaten Soppeng, Bone dan Kabupaten Sinjai.(*)


BACA JUGA