Indah Cahya Sari Jamil bersama tim bulutangkis Indonesia saat bertanding pada Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis 2019 di Piala Suhandinata, Sabtu (5/10/2019) kemarin

Juara Dunia Bulutangkis, Gubernur Ikut Beri Ucapan Selamat ke Indah Cahya Sari

Selasa, 08 Oktober 2019 | 13:02 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Sulawesi Selatan patut berbangga diri. Sebab, salah satu putri daerah Indah Cahya Sari Jamil berhasil membawa tim bulu tangkis Indonesia mencatat sejarah dengan memenangkan gelar untuk pertama kalinya pada Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis 2019, yakni di Piala Suhandinata, Sabtu (5/10/2019) kemarin.

Gelar juara tersebut dipastikan diraih setelah Indah Sari dan kawan-kawan menaklukkan Tiongkok 3-1 di partai final, di Kazan Gymnastics Center, Rusia. Pada laga tersebut Indah CS dan Daniel Marthin berhasil membuka kemenangan Indonesia. Pada pertarungan 63 menit tersebut, keduanya menaklukkan Feng Yan Zhe dan Lin Fang Ling dengan tiga set 21-18, 18-21, 21-11.

pt-vale-indonesia

Ini tentu menjadi pencapaian luar biasa bagi atlet bulu tangkis junior Indonesia. Sejak tahun 2000, para pebulu tangkis Indonesia hanya mampu melanggeng ke final tanpa juara, yakni edisi 2013, 2014, dan 2015.

Capaian prestasi anak muda asal Bone tersebut mendapatkan apresiasi dan ucapan selamat dari Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah. Lewat akun media sosial Instagram miliknya, NA mengaku bangga atas prestasi Indah CS.

“Kami ikut bangga atas prestasi yang diraih pebulutangkis putri asal Bone, Sulsel, Indah Cahya Sari Jamil bersama tim Bulutangkis Indonesia yang berhasil meraih Piala Suhandinata yang merupakan trophy kejuaraan dunia badminton junior 2019 setelah menaklukkan China di final yang berlangsung di Rusia 5 Oktober lalu. Ini merupakan pertama kalinya Indonesia membawa pulang Piala Suhandinata,” kata Nurdin diposting Senin (7/10/2019).

“Sekali lagi selamat buat Indah, semoga terus mengharumkan nama daerah dan negara,” lanjutnya.

Untuk diketahui Indah yang sekarang berdomisili di Jawa ini, sebelum menjadi atlet bulutangkis, sempat bersekolah di SDN 10 Bone dan SMP Pallatae, Kahu, Bone. Ayahnya bernama Jamil, seorang guru olahraga di salah satu sekolah di Kabupaten Bone, yang juga merupakan pelatih bulutangkis. Sementara ibunya Amriati Rauf, dari Gowa.(*)