Pasang Box Girder, Ini Rencana Jadwal Penutupan Fly Over
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — PT Wijaya Karya (WIKA) Beton sebagai kontraktor pelaksana pengerjaan tol layang mulai melakukan pemasangan box girder di atas tiang konstruksi yang sudah berdiri.
Pemasangan dimulai dari arah Tol Reformasi menuju ke AP Pettarani. Saat ini, sudah terpasang sebanyak 38 box girder dari tiang konstruksi penyangga (pier) satu hingga delapan.
Menurut rencana, pemasangan box girder akan dilanjutkan dari pier (P) 8 ke pier (P) sembilan. Namun yang jadi persoalan, aktivitas pemasangan box girder dari P8 ke P9 akan dilakukan di atas fly over.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, selama pemasangan box girder tersebut, baik fly over maupun jalan Urip Sumiharjo yang berada di bawahnya akan ditutup.
Sebelum penutupan jalan, pihak WIKA Beton, Bagian Lalu Lintas Polrestabes Makassar, Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel dan Kota Makassar melakukan rapat terkait rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan selama penutupan jalan. Rapat digelar di Direksi Keet PT WIKA Beton, Jalan Urip Sumiharjo, Selasa (8/10/2019) kemarin.
Manajer Konstruksi Proyek WIKA Beton, Mochtar Yunus menjelaskan, proses pemasangan box girder, mulai dari tahapan launching hingga lifting diperkirakan akan memakan waktu minimal lima hari dan maksimal tujuh hari.
“Tapi kalau pekerjaan lancar, sekitar lima hari lah semua sudah rampung,” ungkap Mochtar Yunus.
Dia menjelaskan, pelaksanaan pekerjaan akan dimulai pada Kamis pagi. Karena semua alat maupun box girder akan dinaikkan, maka otomatis jalan Urip Sumiharjo yang berada di bawah fly over sudah ditutup. Sementara untuk fly overnya sendiri, akan dikondisikan.
Jika aktifitas di atasnya sudah mulai dilakukan dan dinilai sudah tidak kondusif jika fly over dilewati kendaraan, maka akan ditutup.
“Tapi kami perkirakan Kamis malam atau Jumat pagi baru dilakukan penutupan fly over,” tambahnya.
“Setelah pemasangan box girder dari P8 ke P9 selesai, fly over pun akan kita buka. Pemasangan box girder kemudian kami lanjutkan ke arah AP Pettarani dari P9 ke P10, demikian seterusnya,” tambah Mochtar Yunus.(*)
