Open Road Expedition-ORX 6 memasuki punggung Gunung Bojo (perbatasan Kabupaten Barru dan Pare-pare)

Peserta ORX 6 Bertahan di Suhu Ekstrem Punggung Gunung Bojo

Sabtu, 12 Oktober 2019 | 21:49 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Di hari ke-2 Open Road Expedition (ORX) 6, peserta telah memasuki jalur yang sangat dinanti-nanti. Sedikit cerita tentang track hari ke-2 yang diperoleh dari tim survei.

Jalur favorit yang tepat berada di puncak gunung ini membutuhkan stamina peserta dan kendaraan yang prima. Bagaimana tidak, di jalur ini suhu panas yang cukup ekstrem yang mencapai 36 derajat celcius.

Suhu panas pada ketinggian puncak Gunung Bojo (perbatasan Kabupaten Barru dan Pare-pare) ini sangat rentan menimbulkan dehidrasi serta bisa melemahkan konstrasi. Terbukti, beberapa peserta akhirnya menggunakan oksigen tambahan yang telah disiapkan untuk menjaga asupan oksigen di jalur itu. Kontur puncak gunung yang bergelombang dan panjang (menyerupai lekukan punggung kuda) ini juga menuntut torsi kendaraan harus kuat.

Beberapa kendaraan dilaporkan mengalami gangguan dan kerusakan pada sumbu roda serta sistem pendingin sebab mesin harus bekerja ekstra melalui gelombang panjang dan kering untuk mencapai titik aman. Alhasil beberapa mesin kendaraan dilaporkan over heating (kenapasan). 

“Ini bukan jalur kendaraan, ini merupakan jalur yang hanya bisa dialui oleh pejalan kaki para perambah hutan pada puluhan tahun silam, lebar jalan untuk motor hanya 120 cm dan permukaan jalannya tidak merata namun berbentuk seperti piramida (cembung) dengan panjang mencapai 2 meter, ini adalah jalur mematikan jika offroader tidak siap mental, fisik serta kendaraan untuk memasuki trak ini”, urai Darwis, tim surveyor ORX-6.

Ada sisi menarik dari peserta ORX seri 6 ini. Dari seluruh peserta yang berhasil mencapai kaki gunung Bojo, tercatat hanya 17 peserta yang berhasil mencapai puncak Bojo tepat waktu, peserta beregu/tim lainnya masih mengantri panjang dijalur mematikan itu. Dibalik kondisi jalur yang sangat panah itu, ternyata tepat dipuncak gunung Bojo ini menyajikan keelokan pemandangan yang luar biasa indahnya. 

“Tim kami sempat putus asa untuk mencapai puncak Bojo karena medannya begitu berat, namun setelah mecapai puncaknya, kami takjub dengan keindahan alam yang nampak di sekeliling kami. Punggung bukit dan lereng yang hijau, dengan suara angina yang mengejukkan hati membuat saya dan tim tersadar akan kebesaran Sang Pencipta, rasa lelah yang ada rasanya seketika tergantikan dengan keindahan ini,” tutur H. Irsyam dari tim Kancil yang juga sebagai Ketua Pare’s Jip Club.

Inilah salah satu catatan penting yang ditemukan dalam perjalanan ORX-6 ini. Keindahan puncak Bojo ini adalah aset wisata yang bernilai tinggi yang penting mendapatkan perhatian dari semua pihak. Jika dilakukan pembukaaan jalur berkelanjutan, daerah ini dapat menjadi salah satu sector pendapatan ekonomi wisata warga sekitar.

Sesuai tujuan, ORX mencari dan menemukan bibit jalan / potensi jalan baru untuk menhubungkan konektifitas jalan di wilayah terdalam. Dengan hasil itu, diharapan dampaknya akan dapat dirasakan oleh masyarakat wilayah terdalam tersebut dengan jalan yang lebih terbuka sehingga mendorong perekonomian antar wilayah.

Di sesi perbincangan via telepon bersama Arts Director ORX-6, Yudi memberikan alasan singkat mengapa para offroader se-Sulawesi merasa tertantang mengikuti ORX-6 adalah karena keindahan alam Sulawesi yang penuh pesona seakan-akan para peserta merasakan kenyamanan layaknya kampung dan rumah sendiri. Adapun trak yang dinilai ekstrim disajikan ini hanya merupakan bagian dari cerita indah ORX yang bisa menjadi kenangan bagi para peserta setelah mengikutinya.(*)