Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Strategi Rantai Pasok dalam rangka mendukung pembangunan ibu kota baru Negara di Hotel Aryaduta, Makassar, Senin (14/10/2019)

Ini Permintaan Dirjen Kontruksi ke Gubernur Sulsel Soal Perpindahan Ibu Kota

Senin, 14 Oktober 2019 | 17:43 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Mirsan - Go Cakrawala

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Gubernur Sulawesi Selatan, Prof H M Nurdin Abdullah membuka acara Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Strategi Rantai Pasok dalam rangka mendukung pembangunan ibu kota baru Negara.

Gubernur Sulsel kedua yang bergelar profesor ini mengaku, jauh sebelum ditetapkannya Provinsi Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara saat ini, Sulsel telah menjadi pemasok kebutuhan pangan pulau tersebut. Bahkan untuk provinsi lain di Pulau Kalimantan.

pt-vale-indonesia

“Sebelum ibu kota negara dicetuskan di Kaltim, Sulsel sudah terlebih dahulu menjadi pemasok,” ungkap Prof Nurdin Abdullah dalam sambutannya, di Hotel Aryaduta, Makassar, Senin (14/10/2019). 

Apalagi, kata Nurdin Abdullah, dirinya diminta oleh Direktur Jendela Bina Kontruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, agar serius menjadi daerah penyangga pangan bagi ibu kota baru Negara di Kalimantan Timur. 

“Saya diminta oleh bapak Dirjen bahwa Sulsel harus serius menyediakan pasokan pangan untuk ibu kota baru Negara,” jelas guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar ini. 

Pada kesempatan itu, Gubernur Sulsel berharap FGD ini dapat memberikan inspirasi bagi seluruh daerah lain agar menyiapkan diri untuk kebutuhan ibu kota baru Negara. 

“Daerah-daerah lain juga diharapkan dapat menyiapkan diri baik-baik untuk menjadi daerah penyangga pangan,” ungkap mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini.(*)