MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Film Joker mendapat respon positif di kalangan penikmat film di Indonesia, terutama di Makassar. Hal ini pula yang melatarbelakangi sekelompok anak muda membentuk kelompok Joker Delapan (J8).

Mereka menyoroti beberapa permasalahan Kota Makassar, terutama kesenjangan di masyarakat. Bahkan mereka menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) J8 untuk merumuskan beberapa rekomendasi kepada pengambil kebijakan.

“Tujuan KTT ini untuk merumuskan berbagai masalah dan solusi tentang Kota Makassar. Salah satu tujuannya adalah merumuskan gaya hidup yang lebih manusiawi,” kata salah seorang perwakilan Joker usai KTT J8 di Hotel Grand Imawan Makassar, Senin (15/10/2019).

Adapun rekomendasi yang dihasilkan dalam KTT tersebut diantaranya menghilangkan praktek bully atau perundingan di masyarakat. Pembinaan khusus kepada anak-anak yang menjadi korban kekerasan.

Selanjutnya, larangan penjualan barang berbahaya di sekitar lingkungan sekolah seperti lem, minuman beralkohol dan obat-obatan berbahaya. 

“Kami juga meminta struktur pemerintah harus dekat dengan masyarakat bukan dengan elit. Ganti foto pejabat agar lebih humanis,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, para Joker berharap ada bidang atau struktur khusus sampai kelurahan yang menangani perlindungan anak. Serta pembangunan infrastruktur harus disesuaikan kebutuhan masyarakat. Menurut mereka program mercusuar memang penting tapi tidak terlalu dibutuhkan saat ini.

Untuk menggaungkan aspirasi, para Joker ini akan melakukan perekrutan anggota di seluruh wilayah Makassar.

“Kita akan merekrut anggota agar bisa melihat lebih jauh masyarakat dan pemerintah, sehingga mereka lebih dekat lagi. Kami tegaskan, kelompok kami ini tidak berpihak ke pemerintah atau kelompok apapun,” pungkasnya.

Sebelumnya, keberadaan para Joker sempat menarik perhatian masyarakat Makassar. Mereka terlihat ikut mengantar salah satu bakal calon wali kota, Irman Yasin Limpo.(*)

---