Puang La'lang ditetapkan sebagai tersangka atas didugaan melakukan penistaan agama, penipuan penggelapan dan pencucian uang serta pencatatan nikah, talak dan rujuk serta menyebarkan aliran atau ajaran sesat.

Inilah Ajaran Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf yang Dianggap Sesat

Senin, 04 November 2019 | 15:21 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Kepolisian Resort (Polres) Gowa akhirnya menetapkan Pimpinan Thariqat Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf, Puang La’lang.

Puang La’lang ditetapkan sebagai tersangka atas didugaan melakukan penistaan agama, penipuan penggelapan dan pencucian uang serta pencatatan nikah, talak dan rujuk serta menyebarkan aliran atau ajaran sesat.

pt-vale-indonesia

Dalam konfrensi persnya, Kapolres Gowa, Akbp Shinto Silitongan menyebutkan bahwa ada beberapa dari ajaran Thareqat Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf yang dianggap sesat.

Pertama Thareqat Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf menjanjikan keselamatan dunia dan akhirat kepada pengikutnya dengan memberikan kartu Wipiq (kartu surga) sebagai tanda anggota.

“Untuk mendapatkan kartu surga para pengikut wajib membayar sebesar Rp. 10.000 sampai Rp. 50.000,” ujar Akbp Shinto Silitonga, Senin (4/11/20190).

Kedua, pengikut Thareqat Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf wajib membayar zakat badan sebesar Rp. 5 000/kg yang dihitung berdasarkan berat badan pengikut semua Kemudian dana tersebut dikelola oleh Puang La’lang atau Maha Guru.

Ketiga, pengikut Thareqat Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf diwajibkan membayar zakat MAL (harta) sebesar 2,5 persen dari penghasilan para pengikut.

Keempat, Thareqat Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf dalam ajarannya menganggap adanya Allah pencipta, Allah Mama (ibu), Allah Bapa, Allah Iblis, Allah Jin, Allah Syeitan, Allah Nafsu.

Kelima, Thareqat Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf menganggap selain Alquran adanya kitab suci tersendiri (Kitabullah) dan akibatnya melecehkan Alquran.

“Kitabullah yang dimaksud adalah kitab yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada syekh Yusuf di surga yang kemudian ditemukan di peti jenazah syekh Yusuf,” kata Akbp Shinto Siloitonga.

Keenam, adanya pemlesetan ayat suci alquran dimana banyak ayat suci dalam Alquran yang diberi makna sesuai selera Puang Lalang CS. Ketujuh, Thareqat Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf menganggap bahwa Alquran adalah hasil modifikasi modern yang terdiri dari 6400 ayat yang seharusnya 6666 ayat.

Kedelapan Thareqat Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf menganggap bahwa sesungguhnya kebenaran itu tidak ada dalam Alquran. Kesembilan, Puang La’lang mengangkat dirinya sebagai Maha Guru dan Rasul. Kesepuluh, Puang La’lang mengaku dapat memperpanjang umur pengikutnya bertambah 15 tahun.

Kesebelas, Puang La’lang beranggapan bahwa Allah memperlihatkan wajahnya kepada orang yang berdzikir dan terakhir Puang La’lang meyeakini manusia bila sudah tidak ada atau wafat maka akan diangkat oleh Allah menjadi Tuhan yang sebenarnya serta berbagai ajaran lainnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesai (MUI) Kabupaten Gowa, KH Abubakar Paka saat ditemui beberapa waktu lalu juga menyebutkan beberapa ajaran Thareqat Tajul Khalwatiayah Syekh Yusuf yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam, seperti pelaksanaan waktu salat.

“Kemudian juga mengenai salat dalam pertemuan di Polres itu ada pendapatnya yang baru salat dzuhur itu jam 11, dan salat isya sebelum jam 7:00, kemudian salatnya itu ada namanya salat husyuah itu tidak baca alfatiha tidak baca surah karena yang dimaksud salat menurut beliau itu ia bersatu dengan Tuhan,” kata KH Abubakar Paka.

Selain itu, KH Abubakar Paka juga menjelaskan bahwa ajaran yang dibwa oleh Puang La’lang tidak mewajibkan naik. “Menurut Puang La’lang haji itu tidak wahjib tetapi beliau tidak larang anggotanya kalau ada yang mau naik haji untuk mendapatkan gelar haji,” ujarnya.

Kemudian puasa menurut Puang la’lang itu harus 30 hari. Menurutnya, siapa yang puasa 29 hari itu berarti menantang nabi. Selain itu, kata KH Abubakar Paka, Puang la’lang juga membuat ketentuan dasar dalam beragama yang disebut rukun beragam.

Dimana rukun agama ini sesuai ketentuan atau rukun dalam beragama itu menggusur rukun iman dan islam. sehingga bagi beliau itu punya paham mu’min itu masuk surga dan muslim itu masuk neraka. Mukmin itu yang sudah baiat, biar hafal Alquran menurut beliau (Puag La’lang) kalau tidak dibaiat itu bukan mukmin sekaligus bukan beragama karena baiat itu rukun agama,” jelasnya.

“Kemudian termasuk fahammya itu, iblis dan nabi itu berbagi waktu, berbagi hari dimana Senin, Kamis dan Jumat itu waktu nabi sedangkan Selasa Rabu Sabtu dan Ahad itu punya iblis. Siapa yang berhubungan di hari-har nabi itu anaknya bagus dan siapa yang berhubungan dihari hari iblis itu anaknya iblis,” tambahnya.(*)