FOTO: Kepala Dinas Perdagangan dan Peridustrian (Pedastri) Kabupaten Gowa, Andi Sura Suaib

Pemkab Gowa Usulkan Penambahan Kuota Gas LPG ke Pertamina

Rabu, 06 November 2019 | 13:26 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Pemerintah Kabupaten Gowa mengajukan pengusulan penambahan kuota ke pihak Pertamina. Hal tersebut mengingat masih seringnya  terjadi kelangkaan  gas elpiji isi 3 Kg di pasaran.

Kepala Dinas Perdagangan dan Peridustrian (Pedastri) Kabupaten Gowa, Andi Sura Suaib mengatakan bahwa selama ini Gowa hanya memperoleh kuota 565.600 tabung per bulan dengan asumsi satu Kepala Keluarga (KK) masyarakat miskin dijatah dua tabung per minggu. 

pt-vale-indonesia

“Berdasarkan data yang ada, jumlah masyarakat miskin di daerah kita mencapai  200 ribu jiwa lebih. Dengan pembatasan kuota seperti itu maka pastinya  akan terjadi kelangkaan karena kebutuhan masyarakat juga semakin bertambah, seperti petani yang menggunakan gas sebagai bahan bakar untuk memompa air dari dalam tanah guna kebutuhan pertumbuhan tanaman padi dan palawija mereka,” Andi Sura Suaib .

Selain itu, Andi Sura Suaib mengatakan bahwa tak sedikit pula kalangan masyarakat dari kalangan mampu yang ikut menggunakan gas elpiji isi 3 Kg. Seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk pengusaha laundry.

“Sebenarnya, mereka  kan dilarang menggunakan gas elpiji isi 3 Kg,” ujar Andi Sura.

Oleh itu, untuk meminimalisir terjadinya kembali kelangkaab itu, pihaknya Pedastri mengajukan penambahan kuota antara 15 persen hingga 20 persen dari kuota yang ada sebelumnya.

“Bukan hanya gas elpiji isi 3 Kg yang kita mintakan penambahan kuotanya namun juga solar. Berdasarkan analisa yang ada  tambahan kuota solar yang kita ajukan ke Pertamina sebanyak 67.728 liter dari kuota sebelumnya sebesar 30 ribu liter,” sebutnya. 

Selain meminta tambahan kuota Gas LPG, Andi Sura Suaib mengatakan pihaknya juga telah mengajukan ke pihak Pertamina pembentukan tambahan pangkalan di mana setiap desa atau kelurahan akan hadir satu pangkalan gas elpiji. 

“Saat ini kita juga sudah buatkan daftar Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk daerah dataran tinggi. Saat ini sudah dalam proses asistensi di provinsi. Kita berharap semoga realisasinya bisa cepat terwujud,” harapnya.(*)