Mahasiswa FKIP Unibos, Djafar Abdoel Aziz Hamid sekaligus penulis buku kumpulan puisi berjudul “Melawan Badai Zaman”

Djafar Abdoel, Mahasiswa Unibos yang Terbitkan Buku Kumpulan Puisi

Selasa, 26 November 2019 | 12:40 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Prestasi mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) tidak hanya ditorehkan melalui prestasi akademik. Melainkan juga bidang non akademik seperti salah satunya yang ditunjukan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unibos.

Mahasiswa FKIP Unibos, Djafar Abdoel Aziz Hamid berhasil menuliskan dan menerbitkan buku pertamanya dengan judul “Melawan Badai Zaman”. Buku yang terbit pada bulan November ini berfokus pada kumpulan puisi dan prosa.

pt-vale-indonesia

Djafar Doel sapaan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia menuliskan kumpulan karyanya di dalam sebuah buku dengan terdiri dari 48 puisi, 28 prosa, dan 77 judul hasil pemikirannya.

Selain menulis buku, mahasiswa kelahiran Papilawe 7 November asal Nusa Tenggara Timur ini juga gemar menuliskan ide-ide ceritanya dan imajinasinya melalui tulisan blog dan puitisasi di media sosial. Menurutnya, selain menuangkan ide, tulisan yang diterbitkan ini juga menjadi salah satu cara agar namanya kelak tetap selalu terkenang.

“Awalnya saya memilih menulis karena ini bentuk dedikasi saya tentang bagaimana saya sangat mencintai karya-karya sastra. Ini juga memotivasi saya untuk memberikan karya yang bisa dikenang masyarakat Indonesia agar kelak nama saya tetap hidup di generasi selanjutnya. Melawan Badai Zaman, buku ini saya tulis dengan tuangan ide imajinasi saya tentang sebuah perjuangan, harapan, kehidupan, cinta dan perlawanan tentang zaman saat ini. Buku ini saya terbitkan setelah saya menulis tulisan di blog dan media sosial yang jumlahnya jika ditotal telah mencapai 2.222 karya puisi dan prosa secara online”, kata Djafar Doel.

“Melalui tulisan ini saya berharap semoga dapat memotivasi para generasi untuk lebih giat membaca dan menulis. Karena hanya dengan dua jalan ini pikiran dapat lebih terbuka dan kita dapat saling berbagi pemikiran melalui sebuah karya. Mungkin memang kebanyakan orang bingung ingin memulai menulis dari mana, tetapi jika minat menulis masih ada maka cobalah menuangkan. Karena karya hanya akan jadi apabila telah dituangkan, bukan hanya dalam pikiran,” tambahnya.

Sebagai apresiasi, Buku Melawan Badai Zaman ini dilaunching penulis bersama Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unibos di Auditorium Aksa Mahmud Lantai 9 Gedung II Unibos dengan disaksikan para dosen dan mahasiswa FKIP Unibos, Selasa (26/11/2019).(*)