GOWA, GOSULSEL.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gowa menginisiasi sebuah program baru dengan nama “KPU Mengajar.” Program tersebut merupakan pengembangan dari KPU Goes to Campus dan KPU Goes to school.

Komisioner Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Gowa, Nuzul Fitri mengatakan bahwa Program tersebut dilakukan untuk menarik minat mahasiswa agar berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pemilu/pilkada dan menggunakan hak politiknya di TPS.

Sebagai langkah awal, Nuzul Fitri mengatakan pihaknya mengajar di Fakultas Ushuludin Filsafat dan Ilmu Politik, Kampus Universitas Islam Negeri UIN Alauddin Makassar, Sabtu kemarin (30/11/2019).

Program ‘KPU Mengajar’ perdana tersebut dihadiri 96 orang. Peserta dibagi menjadi dua sesi, dengan sesi pertama pemateri oleh komisioner divisi teknis KPU Gowa, Muhammad Basir, dan sesi kedua oleh komisioner Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM Nuzul Fitri.

“KPU Mengajar dikemas dengan metode atraktif, fun dalam menyampaikan informasi tanpa menggurui. KPU Mengajar salah satu kegiatan pendidikan pemilih yg bertujuan mengajak mahasiswa berfikir kritis melihat proses berdemokrasi, mengkaji fenomena dan dinamika politik di Indonesia,” ungkap Nuzul Fitri.

Selain di kampus UIN, KPU mengajar akan dilaksanakan juga disejumlah kampus yang ada di wilayah Kabupaten Gowa. Bahkan. Tak hanya program tersebut juga akan menyasar siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat sebagai bentuk pemberian informasi awal ke pelajar terkait prosea pemilu ataupun pilkada.

“Bahkan tidak menutup kemungkinan, program akan dikembangkan untuk menyasar pelajar SMP dan SD untuk memberikan pemahaman lebih dini terkait politik kepada pelajar,” tambahnya.

Sementara itu, salah seorang mahasiswi Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar, Ifa mengaku senang dengan adanya kegiatan tersebut dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh KPU Gowa tersebut.

“Di Program KPU mengajar ini kami mendapatkan banyak informasi tentang kepemiluan. Informasi bahwa Kabupaten Gowa akan berpilkada di tahun 2020 yang hari pemilihannya pada tanggal 23 september 2020. Kami juga bisa paham bahwa di pemilu kemarin bnyak isu hoax yang menyerang KPU, seperti KPU curang dan sebagainya,” ucap Ifa.(*)

---