BI Prediksi Ekonomi Sulsel Tumbuh Hingga 7,6% Tahun 2020
MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan selama tahun 2019 diperkirakan tetap tinggi pada kisaran 7,0% – 7,4%. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan 2020 akan meningkat dalam kisaran 7,2 – 7,6% (yoy).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 yang berlangsung di Hotel Claro Makassar, Kamis (5/12/2019).
“Dengan modal pembangunan yang telah dilakukan pada tahun 2019 dan dengan mencermati perkembangan ekonomi yang ada, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan 2020 diperkirakan akan meningkat dalam kisaran 7,2 – 7,6% (yoy),” ujarnya.
Beberapa faktor yang dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada tahun 2020 antara lain: berlanjutnya stimulus fiskal pemerintah untuk terus meningkatkan infrastruktur di luar daerah, komoditas utama Sulawesi Selatan relatif tidak terdampak oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Selain itu, pelaksanaan Pilkada serentak di 12 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan juga akan mendorong konsumsi rumah tangga yang diimbangi dengan tetap kuatnya investasi swasta, selama Pilkada tersebut berjalan dengan aman.
“Beroperasinya beberapa proyek infrastruktur strategis di semester kedua akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya.
Faktor lainnya juga, berlanjutnya investasi infrastruktur pemerintah juga akan mendorong lapangan usaha konstruksi, sekaligus mendorong pariwisata sehingga meningkatkan pertumbuhan lapangan usaha perdagangan serta akomodasi dan makan minum.
“Kebijakan pelonggaran Loan-To-Value (LTV) diprediksi mulai memberikan dampak pada pertumbuhan penjualan rumah di Sulawesi Selatan,” paparnya.
Terdapat tiga pelajaran penting perjalanan ekonomi 2019 yang dapat dipetik sebagai strategi dalam menghadapi menurunnya globalisasi dan meningkatnya digitalisasi untuk memperkuat ketahanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju ke depan.
Pertama, penguatan strategi bauran kebijakan makroekonomi dan sistem keuangan yang diperkuat untuk ketahanan ekonomi nasional. Kedua, peningkatan transformasi ekonomi agar pertumbuhan lebih tinggi melalui pengembangan sumber pertumbuhan dari dalam negeri dengan fokus pada industri manufaktur dan pengembangan pariwisata. Ketiga, mendorong inovasi dalam ekonomi dan keuangan digital untuk memperkuat daya saing dan kepentingan nasional serta mempersempit kesenjangan masyarakat.
Sementara itu, dalam pemaparannya, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan peran BI sangat besar dalam perekonomian Sulsel. Salah satunya yaitu pengembangan cluster dan program sosial untuk mendukung stabilisasi harga seperti cluster padi di Kab. Gowa, cluster cabai di Luwu Timur, cluster ikan bandeng di Bone dan kawasan peduli inflasi Kota Makassar.
“Kedua yaitu pengembangan pariwisata di Sulsel melalui penandatanganan Nota Kesepahaman terkait akselerasi pengembangan pariwisata dengan standar internasional serta mendukung pembangunan infrastruktur pendukung Rammang-Rammang di Maros, Tongke-Tongke di Sinjai dan lantebung di Kota Makassar,” terangnya.(*)