Resolusi yang Tertunda dari Gadis Mungil Ami Mawar
MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Empat belas hari lagi memasuki tahun 2020. Ada banyak cara mengevaluasi perjalan hidup selama satu tahun terakhir, salah satunya menakar capaian resolusi yang telah disusun rapi saat memasuki tahun 2019 lalu.
Cara ini membuat gadis mungil kelahiran Pangkep, 23 Maret 1996, Ami Mawar tidak begitu ikhlas meninggalkan tahun 2019. Ada resolusi utamannya yang belum tercapai hingga akhir tahun ini.
Ami, begitu dia akrab disapa ingin memberikan surprise kepada kedua orang tuanya dari hasil jeri payah sendiri. Cita-cita paling tinggi yang sudah disusun rapi, paling tidak kedua orang tuanya sudah terdaftar sebagai calon jamaah umrah pada tahun 2019.
“Managemen keuangan terlalu boros, tidak ada yang bisa ditabung, akhirnya semua rencana berantakan,” kata Ami saat berbincang dengan GOSULSEL.COM, Selasa (17/2/2019).
Andai saja waktu bisa dilipat, Ami ingin hidup di tahun 2019 terus menerus hingga resolusinya bisa tercapai. Alumni Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar ini, akhirnya menjadikan resolusi yang tertunda itu harus tercapai ditahun 2020. Ia menolak urung dari cita-cita mulia hanya karena persoalan waktu.
“Maunya di tahun 2019, tapi itu akan kembali menjadi target di tahun 2020. Resolusinya adalah merubah pola hidup agar tidak lagi boros. Karena andai saja waktu bisa dilipat, saya memperbaiki pola hidup sejak kemarin-kemarin,” kata Ami.
Ada yang membuat dirinya begitu bahagia saat memasuki awal tahun 2019. Dia bisa mandiri melalui profesinya sebagai seorang jurnalis. Sejak mahasiswa, gadis berhijab ini memang sudah dekat dengan kehidupan literasi, dia merupakan jebolan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus yang bergerak dibidang jurnalistik.
“Sudah ada perkerjaan, tahun 2020 intinya perbaiki managemen keuangan, agar harapan semuanya bisa tercapai tanpa ada kendala,” ujarnya.
Gadis pencinta anak-anak ini menaruh harapan kepada usia sebayanya agar menyusun rencana untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Untuk mendapat berkah, kata dia, berawal dari ridhonya orang tua.
“Insya Allah, kalau orang tua ridho, segala urusan dan harapan bisa tercapai dengan baik, meskipun kadang kala ada yang tertunda. Tapi jangan pernah berpuitus asah,” tandas Alumni jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ini.(*)