Reses di Gowa, Hamka B Kady Tinjau Pemukiman Rawan Banjir
GOWA, GOSULSEL.COM — Anggota DPR RI asal Sulsel, Hamka B Kady menggelar reses di Kabupaten Gowa. Dalam resesnya itu, masalah banjir jadi perhatiannya.
Beberapa pemukiman rawan banjir, ia tinjau. Salah satunya, perumahan warga di Grand Cakra Hidayat Desa Taeng, Kecamatan Pallangga. Lokasi ini memang tiap tahun kebanjiran.
Saat banjir terjadi, ketinggian air mencapai 1 meter lebih. Banjir itu berasal dari air kanal di samping perumahan yang meluap. Penyebab utama, karena kondisi kanal yang dangkal.
Hamka pun telah melakukan upaya untuk membantu warga terlepas dari banjir.
Langkah yang dilakukan dengan meminta Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Sulsel Ditjen SDA Kementerian PUPR RI untuk melakukan normalisasi kanal di samping perumahan Grand Cakra Hidayat.
“Berdasarkan permintaan Kades Taeng dan Bontoala, masalah banjir ini memang jadi keluhan warga. Hari ini saya turun tinjau kondisi lapangan. Hasilnya diketahui penyebab banjir karena kanal yang dangkal. Karena itu, saya meminta Balai Pompengan untuk melakukan normalisasi kanal itu,” beber Hamka disela peninjauannya, Jumat (3/1/2020).
Dalam normalisasi itu, kata Hamka, kanal tersebut akan dikeruk. Pihak BBWSPJ akan mengangkat sedimen yang membuat kanal menjadi dangkal. “Kita sudah bicarakan dengan pihak Balai Pompengan untuk secepatnya melakukan normalisasi. Bukan naturalisasi. Caranya melakukan pengerukan sedimen dalam kanal,” ucap legislator Golkar itu.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai IV BBWSPJ Sulsel, Bakri yang ikut serta dalam peninjauan itu menyebutkan, normalisasi kanal menjadi solusi dari persoalan banjir yang dialami warga selama ini.
Adapun panjang kanal yang nantinya direncanakan dikeruk sekira lima kilometer. “Sekitar lima kilo saluran dangkal yang rencana kita keruk sedimennya. Hasil peninjauan lokasi ini kami langsung buat laporan ke Kepala Balai,” ungkapnya.
Kades Taeng, Nuryadin Yasin mengapresiasi upaya Hamka B Kady mengatasi masalah banjir untuk warganya. “Tentu atas nama pemerintah desa kami sangat merespon positif. Semoga dengan normalisasi kanal itu, banjir tak lagi terjadi,” ujar Nuryadin.
Kades Bontoala, Muh Yusuf Muin juga menuturkan hal senada. “Saluran dangkal itu kan melintasi Desa Bontoala juga. Tentu sebagai pemerintah desa, saya mewakili warga sangat setuju dengan upaya normalisasi itu,” tandas Yusuf.(*)