Sampul buku Sejuta Lentera dari Butta Bontonompo. Buku karya Yusrizal Daeng Mala'lang itu berkisah tentang perjuangan Letkol TNI (purn) HM Yasin Limpo

Kisah Perjuangan HM Yasin Limpo Diangkat Dalam Buku Sejuta Lentera dari Butta Bontonompo

Jumat, 17 Januari 2020 | 18:01 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Rusli - GoCakrawala

GOWA, GOSULSEL.COM — Sulsel memiliki banyak tokoh pejuang. Mereka dengan gigih dan pantang menyerah melawan penjajah Belanda. HM Yasin Limpo salah satunya.

Kisah perjuangan Alm HM Yasin Limpo melawan kompeni itu pun diangkat dalam sebuah buku berjudul Sejuta Lentera dari Butta Bontonompo. 

pt-vale-indonesia

Penulis buku Sejuta Lentera dari Butta Bontonompo, Yusrizal Daeng Mala’lang menuturkan, dalam buku setebal 108 halaman ini bercerita tentang peran HM Yasin Limpo sebagai aktor utama pengatur strategi perang gerilya melawan pasukan KNIL.

Saat itu, KNIL dipimpin oleh Westerling. Bersama tokoh pejuang Lipang Bajeng, Makkareng Daeng Manjarungi, Yasin Limpo menjadi target operasi KNIL. 

Pelbagai upaya dilakukan KNIL untuk menangkap HM Yasin Limpo. Puluhan spionase dan operasi militer dilakukan Westerling. Bahkan, Westerling harus mendatangkan pasukan khusus dari Netherland ke kawasan Barembeng dan Karebasse untuk mencari menangkap HM Yasin Limpo. Hidup atau mati. 

Hanya saja, semua upaya itu gagal. KNIL tak berhasil menangkap HM Yasin Limpo. “Selain taktik gerilya yang diterapkan HM Yasin Limpo tak mampu ditembus oleh KNIL. Juga tak lepas dari jasa warga Barembeng dan Karebasse yang bersatu membantu HM Yasin Limpo dari kejaran tentara KNIL,” beber Yusrizal, Jumat (17/1/2020).

Eks wartawan ini pun berharap, kejeniusan HM Yasin Limpo itu menjadi inspirasi bagi generasi sekarang. “Semangat perjuangan HM Yasin Limpo dapat menular ke dalam diri pemuda khususnya di Kabupaten Gowa dalam membangun daerah,” harapnya. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Dr Salam merespon positif buku Sejuta Lentera dari Butta Bontonompo. Menurutnya, kehadiran buku tersebut di samping mengabarkan sejarah pendahulu, juga selaras dengan program gerakan Ayo Membaca dan program literasi yang dicanangkan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan. 

“Kehadiran buku ini merupakan sebuah karya yang perlu diberi apresiasi oleh semu pihak, khususnya Dinas Pendidikan Gowa. Selain sesuai dengan program Pemkab Gowa dalam menumbuhkan minat baca, juga pengetahuan bahwa Butta Gowa menyimpan semilyar tokoh yang sukses dan mengabdi di masanya untuk diabadikan dalam sebuah karya buku,” paparnya.(*)