Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gowa  mengunjungi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Paccinongan Unggulan Kecamatan Somba Opu, Jumat (14/2/2020).

Tanggapi Laporan Orangtua, DPRD Gowa Datangi SDN Paccinongan Unggulan

Jumat, 14 Februari 2020 | 14:29 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Junaid - Gosulsel.com

GOWA, GOSULSEL.COM – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gowa  mengunjungi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Paccinongan Unggulan Kecamatan Somba Opu, Jumat (14/2/2020).

Kunjungan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti laporan orangtua murid atas kejadian yang menimpa salah seorang murid. Dimana beberapa waktu lalu, Firdaus murid kelas 6A SDN Paccinongan Unggulan mengalami luka robek pada bagian telapak kaki akibat pecehan tegel dalam kelas.

pt-vale-indonesia

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Gowa, Siti Husniah Talenrang. Ia didampingi oleh sejumlah anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Gowa.

Anggota legislator Gowa tersebut meninjau langsung ruang kelas yang kondisi tegel lantainya pecah sehingga menyebabkan salah seorang siswa terluka.

“Kerusakannya tidak terlalu parah. Tapi berbahaya bagi anak-anak karena tidak tidak pakai sepatu dalam kelas,” ujar Sitti Husniah di sela-sela kunjungannya.

Lanjutnya, dari tiga kelas yang dikunjunginya ada dua kelas di SDN Paccinongan Unggulan yang mengalami kerusakan pada lantainya dan membahayakan para murid.

Menurutnya, hal tersebut tidak boleh didiamkan. Olehnya itu, menyarankan agar pihak sekolah untuk menyampaikan kerusakan tersebut ke pihak terkait, Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa untuk dibantu jika memang dibutuhkan.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Gowa, Dr. Salam mengaku akan mengambil tindakan tegas terkait peristiwa tersebut. Tindakan tegas tersebut akan diberikan kepada Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri Paccinongan Unggulan Gowa.

“Kita akan berikan sanksi kepada Kepsek bersangkutan dengan surat teguran keras,” tegas Dr Salam saat dikonfirmasi, Kamis kemarin (13/2/2020).

Salam menilai kebijakan kepsek yang mengharuskan para siswa untuk membuka sepatu didalam kelas nilai kurang tepat. Apalagi dengan kondisi tegel di dalam kelas yang pecah.

“Iye jadi musibah ini menimpa siswa karena kebijakan Kepsek. Tindakan kami sejauh ini memberikan pengobatan kepada siswa tersebut,” tambahnya.(*)


BACA JUGA