Foto: Ilustrasi/Ist
#

Petani Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Minggu, 23 Februari 2020 | 16:20 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

BULUKUMBA, GOSULSEL.COM – Sejumlah petani di beberapa wilayah di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, karena untuk mengganti ke pupuk nonsubsidi, petani harus merogoh kocek lebih dalam.

Salah seorang petani sawah, Rais asal kecamatan Gantarang, mengatakan kelangkaan pupuk mulai dirasakan para petani sejak sepekan terakhir. Dengan hilangnya pupuk bersubsidi di pasaran, khususnya jenis Urea.

pt-vale-indonesia

“Saya mencari di kios di sekitar tempat tinggal kosong. Mencari di luar juga sulit, meskipun ada harganya agak mahal. Adanya juga pupuk nonsubsidi saja,” katanya, Sabtu (22/2/2020).

Dia mengatakan, harusnya pihak kepolisian didorong untuk membentuk satuan tugas pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi di setiap daerah, agar distribusinya benar-benar tepat waktu dan tepat sasaran serta tidak ada kasus penyalahgunaan pupuk bersubsidi.

“Dengan adanya satgas pengawas pupuk bersubsidi, setidaknya alur pupuk bersubsidi mulai dari produsen, distributor hingga kios pupuk lengkap (KPL) sebagai pengecer terpantau,” Pinta Rais.

Menurut dia, permasalahan pupuk bersubsidi yang terkadang membuat petani kesulitan mendapatkan saat dibutuhkan bukan kali ini saja, melainkan sudah lama terjadi dan belum juga bisa diatasi.

Dia optimistis ketika dibentuk satgas pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi, maka tidak ada lagi istilah pupuk langka. Kalau pun terjadi kelangkaan, bisa langsung dideteksi dan ditemukan pangkal permasalahannya.

“Dugaan adanya kelangkaan pupuk bersubsidi, salah satunya karena adanya oknum tidak bertanggung jawab yang ingin mendapatkan keuntungan semata,” ujarnya.

Menurutnya, ketika terjadi kelangkaan pupuk, petani yang sangat membutuhkan pupuk untuk pemupukan tanaman padinya tentu akan mencari pupuk dengan harga tinggi sekalipun demi menyelamatkan tanamannya.(*)

Reporter: Khaerul Fadli