Fokus Grup Diskusi Aliansi Kebangsaan yang digelar di Auditorium Andi Hakim IPB Dramaga Bogor, Selasa (25/2/2020)

Mentan Ajak Forum Rektor Gelorakan Kedaulatan Pangan

Selasa, 25 Februari 2020 | 16:34 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

BOGOR, GOSULSEL.COM — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak Forum Rektor Indonesia (FRI) menggerakkan seluruh komponen bangsa agar turut serta dan terlibat langsung dalam gerakan pembangunan pertanian nasional. Hal ini disampaikan Mentan saat menghadiri Fokus Grup Diskusi Aliansi Kebangsaan yang digelar di Auditorium Andi Hakim IPB Dramaga Bogor, Selasa (25/2/2020).

“Sebenarnya saya mau dengar apa sih yang menjadi keinginan rektor untuk membangun pertanian yang lebih baik ini. Kalau begitu kita harus bersama-sama membangun pertanian ini sebagai sebuah gerakan bersama,” kata Mentan Selasa pagi.

pt-vale-indonesia

Menurut Mentan, gerakan bersama wajib dilakukan karena sektor pertanian sangat erat dengan kebutuhan pokok yang menjadi konsumsi masyarakat Indonesia sehari-hari. Di sisi lain, pertanian juga berkaitan langsung pada penyelesaian angka pengangguran karena adanya lapangan pekerjaan yang pasti.

“Dan saya berharap IPB membackup kami (Kementan) di lima tahun ke depan. Sebab, sektor pertanian itu membuat orang pasti tidak akan miskin. Pertanian tidak ada yang gagal jika kita tidak salah manajemen,” katanya.

Untuk diketahui, saat ini Kementan memiliki kelembagaan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) dan Agriculture War Room (AWR) sebagai pusat data dan pusat gerakan yang ada di setiap desa.

“Keduanya bisa kita gunakan sebagai alat gerakan bersama. Apalagi kita sudah menggunakan online sistem, digital sistem dan teknologi canggih lainnya. Sebab kalau tidak, kita akan susah mengurai masalah yang ada di bangsa ini,” katanya.

Rektor IPB, Arif Satria mengaku siap untuk terlibat langsung pada gerakan tersebut. Kata Arif, gerakan pertanian sangat dibutuhkan untuk mendukung berbagai upaya pemerintah dalam memenuhi kecukupan pangan nasional.

“Saya kira isu pangan adalah isu yang up to date, juga isu yang abadi dan harus kita bangun bersama melalui gerakan pertanian. Apalagi Kementan sekarang memiliki AWR untuk menguatkan data kita agar semakin kuat. Tentu kita ingin membangun government-government yang lebih baik dengan berbasiskan data yang lebih baik,” tandasnya.(*)