Menteri Syahrul Yasin Limpo pada acara Temu Tugas Peneliti, Penyuluh Balitbangtan dan Pemda Propinsi Papua Barat di Hotel Belagri, Kota Sorong, Rabu (26/2/2020)

Di Depan Penyuluh dan Petani Papua Barat, Mentan Syahrul Ajak Tingkatkan Produksi

Rabu, 26 Februari 2020 | 21:29 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

SORONG, GOSULSEL.COM — Kerjasama yang baik antara pemerintahan pusat dan daerah merupakan kunci utama dalam pencapaian tujuan pembangunan. Hal itu disampaikan Menteri Syahrul Yasin Limpo pada acara Temu Tugas Peneliti, Penyuluh Balitbangtan dan Pemda Propinsi Papua Barat di Hotel Belagri, Kota Sorong, Rabu (26/2/2020).

Menurut mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu, kerja-kerja kolaboratif dan sinergi lintas lembaga mutlak dilakukan.

“Riset dan inovasi yang dikembangkan oleh peneliti diharapkan implementatif sehingga penyuluh yang terjun ke lapangan juga dapat meningkatkan produksi, kualitas dan daya saing komoditas pertanian,” katanya.

Sementara itu, Dominggus Mandacan, Gubernur Papua Barat menyampaikan bahwa Papua Barat memiliki potensi pengembangan pada sektor tanaman pangan terutama padi, jagung, kedelai, ubi kayu dan ubi jalar.

“Selain itu, untuk komoditas hortikultura seperti matoa, langsat, sukun dan markisa juga memiliki prospek pengembangan yang bagus,” katanya.

Mantan Bupati Manokwari ini juga mengharapkan pembangunan pertanian di Papua Barat terintegrasi dari hulu hingga hilir, dengan tidak meninggalkan kearifan lokal.

“Kami memiliki komitmen kuat mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan seperti yang tertuang dalam Nawacita. Sehingga di masa yang akan datang ada konektifitas industri, memperkaya aneka produk turunan yang berorientasi ekspor,” ujarnya.

Oleh karena itu, harmonisasi, menurut Mentan Syahrul harus dijaga karena dengan hal itu akan memberikan nilai lebih bagi petani sehingga meresonansi kesejahteraan dan menjadikan keunggulan komparatif daerah di bawah Kostratani.

“Selain untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri, modern, di Kostratani juga diharapkan bisa menghadirkan Tanah Papua yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA