#

Pertahankan Status Terbaik Nasional, Bupati Barru Kukuhkan Relawan Baznas

Rabu, 26 Februari 2020 | 16:51 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

BARRU, GOSULSEL.COM – Capaian yang ditorehkan Kabupaten Barru sebagai pengumpul zakat, infaq, sadakah terbaik nasional 2018, dan pengumpul terbanyak di Sulsel 2019, nampaknya tak membuat Baznas dan Pemkab Barru berpuas diri.

Justru, capaian yang berhasil ditorehkan itu dijadikan pelecut semangat untuk meningkatkannya lagi di tahun 2020. Total zakat, infaq dan sadakah yang terkumpul di 2019, sekira Rp18 miliar, diyakini bisa bertambah lagi di tahun ini.

pt-vale-indonesia

Karena itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Barru, berkomitmen untuk memaksimalkan berbagai potensi zakat, infaq dan sadaqah yang belum tersentuh secara maksimal selama ini. Termasuk meningkatkan pelayanan.

Guna memenuhi itu, Baznas yang terus  mendapat support dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru, mengukuhkan relawan Layanan Aktif  Baznas (LAB) di aula Dinas Pendidikan, Rabu (26/02/2020).

Bupati Barru, Suardi Saleh yang hadir langsung mengukuhkan dan memberi pengarahan kepada relawan Baznas, mengaku sangat optimis jika capaian yang berhasil ditorehkan selama ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

“Melihat personil relawan yang diisi oleh berbagai latarbelakang, tokoh masyarakat, maupun wartawan, semuanya tidak ada yang meragukan. Mereka adalah orang-orang hebat. Tentu kita optimis bisa lebih baik lagi, karena dengan adanya LAB ini akan lebih efektif. Apalagi ada perwakilan di setiap desa/kelurahan,”  kata Suardi Saleh saat menyampaikan sambutannya.

Di depan para relawan LAB yang juga dihadiri langsung Ketua Umum Baznas Barru, Anregurutta Prof Dr Faried Wadjedy, Suardi Saleh mengurai jika Baznas Barru kini menjadi rujukan studi banding daerah lainnya di Indonesia.

Menurut dia, banyak yang memberi apresiasi atas capaian yang ditorehkan Barru sebagai pengumpul zakat terbaik nasional, dan pengumpul zakat terbanyak di Sulsel untuk tahun 2019. Pasalnya, jumlah penduduk Barru yang tergolong lebih sedikit jika dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Indonesia, tapi  pengumpulan zakat, infaq dan sadaqahnya justru yang terbanyak.

Bahkan, lanjut Suardi Saleh, pertanyaan kenapa Barru bisa menjadi pengumpul zakat terbesar, sempat terlontar ketika Baznas Barru mengikuti Konferensi Baznas se-dunia  di Malaysia, belum lama ini.

“Saya jawab, bahwa kunci sukses pengumpulan zakat ada dua. Pertama, ada trust (kepercayaan). Kedua adalah adanya kerjasama ulama dan umara,” papar Suardi Saleh.

Trust terbangun, karena ada akuntabilitas, profesionalisme dan transparansi. Kemudian, sebut Suardi Saleh adanya kerjasama yang baik, dan selalu duduk bersama untuk sharing atau berdiskusi demi kemajuan Barru.

Sementara itu, Ketua Baznas Barru, Anregurutta Prof Dr Faried Wadjedy, mengaku sangat bangga atas capaian yang ditorehkan selama ini yang bisa mengangkat nama masyarakat Barru. Ditambah lagi, Ustadz Abdul Somad (UAS) juga selalu menjadikan Barru sebagai contoh pengumpul zakat di Indonesia saat melakukan ceramah diberbagai daerah di Indonesia, seperti di Pekanbaru, Riau.

“Saat ini ada video UAS yang menyatakan bahwa UAS telah banyak berkeliling daerah, dan tentang zakat dia menyebut Barru sebagai daerah yang zakatnya 18 Miliar meski dengan penduduk sedikit. Artinya, zakat dapat 

mengangkat nama Barru,” tutur ulama kharismatik Sulsel ini.

Sekadar diketahui, pengukuhan yang dirangkaikan pelatihan bagi relawan LAB, selain dihadiri Suardi Saleh dan Gurutta Faried Wadjedy, juga hadir Kepala Dinas Pendidikan, Kepala BPBD Barru, sejumlah Camat, Lurah, serta kepala desa.(*)


BACA JUGA