Dari kiri ke kanan: Direktur PT Solid Gold Berjangka, Ahmad Fauzi - Dirut PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang - Pincab SGB Makassar, Kezia Pingkan D Massie- Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan BAPPEBTI, M.Syst - Dirut PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi - AKBP Hamka Malluru, Kasubdit 2 FISMONDEV Polda Sulsel

Gelar Risk Management Conference, SGB Makassar Beri Edukasi Soal Perdagangan Berjangka Komoditi

Rabu, 11 Maret 2020 | 19:58 Wita - Editor: Andi Nita Purnama -

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – PT Solid Gold Berjangka (SGB) cabang Makassar menggelar Solid Gold Berjangka Risk Management Conference di Hotel Grand Melia, Makassar, Rabu (11/3/2020).

Acara ini merupakan salah satu wujud edukasi PT Solid Gold Berjangka kepada masyarakat, khususnya calon nasabah maupun yang sudah menjadi nasabah sejak lama.

Saat ini total nasabah SGB Makassar sejak pertama kali hadir di Kota Makassar pada tahun 2004, sudah mencapai sekitar 2.749 nasabah.

Pimpinan Cabang SGB Makassar Kezia Pingkan D Massie menjelaskan bahwa edukasi mengenai risiko amat penting dilakukan di dalam investasi perdagangan berjangka. Karena banyak orang yang masih salah memahami jenis investasi ini dengan hanya melihat dari sisi peluang keuntungan. Padahal, investasi berjangka bersifat high risk high return, sama halnya seperti berinvestasi di pasar modal.

Dalam Risk Management Conference tahun 2020 ini turut mengundang sebagai pembicara Ketua Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Tjahaya, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange), Stephanus Paulus Lumintang dan Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi.

“Melalui RMC, kami berharap masyarakat dapat semakin paham risiko berinvetasi di perdagangan berjangka dan yang paling penting adalah bagaimana mengelola risiko tersebut” tandas Kezia.

Peluang keuntungan pada investasi berjangka bisa dikatakan sangat besar dan berbanding lurus dengan risiko yang akan dihadapi. Namun demikian, risiko ini bisa diminimalisir atau bahkan dihindari dengan beragam teknik yang harus dipelajari dan dilatih terus menerus oleh nasabah.

Ada dua hal dasar yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi di perdagangan berjangka yaitu aspek fundamental dan teknikal. Dua hal ini hanya bisa dikuasai dengan cara berlatih trading, sampai kita menjadi trader profesional yang akrab dengan fluktuasi pasar yang tinggi dan pandai dalam memanfaatkan momentum dan mengubahnya menjadi peluang.

“Perlu digarisbawahi bahwa peluang pasar investasi perdagangan berjangka masih cukup besar, terutama di Kota Makassar. Kendala yang masih dihadapi yaitu minimnya edukasi. Padahal investasi berjangka lebih memiliki tingkat peluang keuntungan yang besar karena nasabah bisa mengambil posisi dalam dua arah, baik buy atau sell bisa berpeluang mendapatkan gain di pasar,” terang Kezia.

Karena itu, kegiatan RMC akan menjadi agenda tahunan dimulai tahun 2020. Di tahun ini, SGB Makassar juga akan menyambangi berbagai kampus untuk melakukan sosialisasi dan edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi .

“Kami menargetkan bisa bekerjasama dengan 2 kampus di tahun ini, dan seluruh kegiatan edukasi yang dilakukan dapat memberikan literasi kepada 100 ribu orang calon nasabah di Kota Makassar. Mengenai target nasabah SGB Makassar di tahun 2020, kami mematok angka 250 nasabah baru bisa tercapai hingga akhir tahun,” tutup Kezia.(*)