Kondisi Jl Abdesir Diperayaan Pekan Imunisasi di Kelurahan Batua.

Soal Wacana Satu Arah di Jalan Batua, Begini Kata Kadishub Makassar

Jumat, 13 Maret 2020 | 12:34 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Kemacetan yang sering terjadi Jalan Batua Raya membuat warga resah dengan kondisi tersebut. Wacana mengenai pemberlakuan arus satu arah pun mulai beredar sejak beberapa hari ini.

Mengenai persoalan ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Makassar, Muhammad Mario Said mengatakan, jika pihaknya mesti terlebih dahulu bertemu dengan pemerintah setempat, yakni camat dan lurah untuk membicarakan hal ini. Kemudian bakal diundang pula pihak lain seperti masyarakat, kepolisian, dan lain-lain.

pt-vale-indonesia

“Kalau secara teknis itu bisa kita lakukan, kenapa tidak, tetapi harus dibicarakan dulu,” katanya saat ditemui di Rumah Makan Wong Solo, Kamis (12/3/2020). 

Sebelum rekayasa satu arah nantinya diterapkan, ia pun mengimbau agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Sebab, kata dia, banyak saat ini pengendara yang sering melanggar.

Pihaknya sempat menggunakan metode ini di beberapa jalan tertentu. Namun, sayangnya dalam penerapannya, masih saja ada banyak pendengara yang tidak mematuhi aturan yang ada.

“Sebenarnya dulu sudah pernah kita lakukan, Tetapi setelah kita satu arahkan, masih banyak masyarakat yang melanggar. Contohnya Sungai Saddang, lamanya sudah kita satu arahkan, masih banyak masyarakat yang melanggar. Pengendara juga harus sadar,” jelasnya.

Sebelumnya, wacana ini bermula ketika banyaknya warga yang mengeluhkan kondisi tersebut. Pasalnya, hampir tiap hari para pengendara sering menemui kemacetan di jalan tersebut. Utamanya, di dekat pertigaan antara Jalan Toddopuli, Jalan Borong, dan Jalan Batua Raya.

Banyak pihak termasuk para pengamat yang kemudian menyarankan agar jalan Batua Raya memakai sistem satu arah. Seperti yang diungkapkan oleh Pengamat Transportasi Modern, Arief Sulistyo. 

“Karena problem ada pada kapasitas jalan yang memang sudah tak mampu menampung volume kendaraan yang tinggi,” jelasnya.(*)


BACA JUGA