Panitia Pelaksana Hari Kebudayaan beserta Asisten I Pemkot Makassar, Sabri saat memberikan penjelasan mengenai penundaan Hari Kebudayaan di Museum Kota Makassar, Kamis (19/03/2020)/FOTO/AGUNG EKA/ GOSULSEL.COM

Tunda Hari Kebudayaan, Ini Alasan Pemkot Makassar

Kamis, 19 Maret 2020 | 14:23 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Panitia Pelaksana Hari Kebudayaan memutuskan untuk menunda kegiatan tersebut lantaran mewabahnya virus Corona atau COVID-19. Padahal, sebelumnya acara ini terjadwal bakal digelar 1 April nanti.

Asisten I Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sabri menjelaskan, jika keputusan tersebut diambil sesuai instruksi dari Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah dan Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb. Dalam suratnya tersebut, terdapat salah satu poin yakni penundaan untuk menggelar kegiatan yang mengundang banyak orang.

Terlebih saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan siaga darurat bencana non alam untuk COVID-19 hingga 29 Mei mendatang. Sehingga pihaknya memutuskan untuk menunda Hari Kebudayaan.

“Oleh karena itu, untuk sementara kita mengatakan bahwa untuk Hari Kebudayaan kita tunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Dalam keadaan siaga darurat untuk BNPB sudah menetapkan sampai dengan 29 Mei 2020,” jelasnya.

Selama ada wabah Corona ini, Asisten I Pemkot Makassar ini juga mengatakan bahwa kegiatan atau event publik agar ditunda sementara. Sebab ini juga merupakan instruksi demi mencegah COVID-19.

“Oleh karena itu seluruh kegiatan kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang, seminar seminar apalagi menyangkut hari kebudayaan, parade kebudayaan akan ditiadakan sementara waktu sambil lihat perkembangan perkembangan, hari demi hari tentang virus COVID-19,” tambahnya.

Untuk selanjutnya, Ketua Panitia Pelaksana, Herfida Attas mengungkap bahwa kegiatan tersebut akan dirapatkan kembali terkait jadwalnya. Sembari menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai virus ini.

“Jadi kita sudah sampaikan bahwa kegiatan ini bukan dibatalkan tapi penundaan tetapi nanti kita melihat lagi hasil selanjutnya seperti apa, yang tadinya kita rencanakan lima hari dalam sebulan nanti kita lihat lagi seperti apa,” ujarnya. (*)


BACA JUGA