#

Bupati Barru Tunjuk Kadis Kesehatan Jadi Jubir Penanganan Covid-19

Selasa, 24 Maret 2020 | 19:59 Wita - Editor: Muhammad Fardi -

BARRU, GOSULSEL.COM – Usaha dan kerja keras terus dilakukan Pemkab Barru dalam mengantisipasi dan menangani penyebaran Covid-19 yang angkanya terus bertambah di Indonesia.

Untuk memberikan informasi perkembangan dan penanganan Corona setiap hari di kabupaten berpenduduk sekira 170 ribu jiwa, Bupati Barru Suardi Saleh resmi menunjuk Kepala Dinas Kesehatan, dr Amis sebagai juru bicara penanganan virus mematikan ini.

pt-vale-indonesia

“Mengenai perkembangan penanganan Corona, kita akan rilis  setiap hari. Karena itu, kami menunjuk dokter Amis sebagai juru bicara dan sumber yang resmi khusus penanganan Corona di Barru,” kata Suardi Saleh saat menggelar konferensi pers di Media Center Posko Gugus Tugas di BPBD Barru, Rabu (24/03/2020).

Selain menunjuk Amis sebagai juru bicara, Pemkab Barru juga menjadikan kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai posko dan media center penanganan Corona.

Bukan hanya itu, demi memberi informasi yang valid tentang perkembangan atau up date penanganan Corona, maupun terkait data lainnya, Pemkab melaunching website khusus, yakni http://covid19.barrukab.go.id/.

Seperti diberitakan sebelumnya, Suardi Saleh yang didampingi Plh Sekda Barru, Abustan, Kepala Dinas Kesehatan, dr Amis, dan Kepala Dinas Kominsta, Syamsuddin, Kepala Pelaksana BPBD, Nasriah Madjid, mengurai berbagai langkah yang sedang dijalankan Pemkab Barru dalam mencegah penyebaran virus mematikan ini.

Dalam keterangan persnya, Suardi Saleh menyebut  jika saat ini ada sekitar 70 warga yang berada dalam pemantauan. 70 warga yang berada dalam pemantauan itu, selain tujuh diantaranya yang diisolasi sementara karena memiliki riwayat pernah berinteraksi dengan korban meninggal akibat Corona di Makassar, juga ada 63 yang sedang  dipantau.

“Sampai saat ini, ada 70 ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang tersebar diberbagai kecamatan. Kami terus pantau perkembangannya,” kata Suardi Saleh kepada wartawan.

ODP tersebut, sebagian diantaranya pernah berkunjung ke luar daerah yang ditemukan ada korban Corona. Begitu juga warga yang pernah berinteraksi langsung dengan ODP lainnya. Sejauh ini, kondisi kesehatan yang dipantau tetap normal.

Suardi Saleh menambahkan, dari 70 warga yang berstatus ODP itu, terbanyak berada di Kecamatan Mallusetasi, yakni 26 orang. Pihaknya telah melakukan berbagai langkah dan tindakan. 

“Tindakan yang kita lakukan sementara adalah penyelidikan epidemiologi, edukasi, dan pemantauan berkala, serta isolasi mandiri,” tambah Suardi Saleh.(*)