#Barru
Video Conference, Bupati Barru Sampaikan Ini ke Gubernur Terkait Covid-19
BARRU, GOSULSEL.COM – Bupati Barru Suardi Saleh melaporkan perkembangan penanganan Covid-19 ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melalui rapat video conference, Kamis (26/03/2020).
Suardi Saleh yang didampingi Wakil Bupati Barru, Nasruddin AM, pimpinan Forkopimda, Ketua Baznas Barru, Anregurutta Prof Dr Faried Wadjedy, serta Plh Sekda Barru, Abustan, mengurai tentang berbagai langkah yang sudah dijalankan, maupun tentang kendala yang dihadapi.
Kepada Gubernur yang menggelar rapat bersama Pimpinan Forkopimda Sulsel dan bupati/walikota se-Sulsel, Suardi menekankan minimnya alat pelindung diri (APD) yang dimiliki RSUD maupun Puskesmas. Karena itu, pihaknya menaruh harapan, agar permasalahan ini segera teratasi.
“Persoalan APD yang kurang. Kami hanya punya 20. 12 Puskesmas mendesak untuk disiapkan, meski kami sudah melakukan relokasi anggaran, tapi untuk mendapatkan ini masih kesulitan,” sebut Suardi Saleh saat diberikan kesempatan menyampaikan laporan penanganan Corona melalui video conference di ruang basic kantor bupati Barru.
Selain kendala itu, pihaknya menyampaikan beberapa langkah yang sudah dijalankan jajarannya dalam mencegah penularan virus mematikan tersebut. Diantaranya, memperketat pemeriksaan di dua pelabuhan penumpang di Barru.
“Ada dua pelabuhan yang tiap pekannya ada 4 kapal masuk dengan (jumlah penumpang) 500 sampai 600 orang. Semua penumpang yang tiba di Awerangnge dan Garongkong, kita lakukan pemeriksaan. Dan hasilnya, ada satu di Garongkong yang memiliki indikasi (Covid-19), dan sudah kami rujuk ke RS di Makassar,” jelasnya.
Selanjutnya, lanjut Suardi Saleh, penanganan tentang satu dusun yang diisolasi, yakni Labungnge. Hal itu dilakukan setelah ada 7 warganya pernah berinteraksi dengan korban meninggal positif Corona di Makassar. Sehingga mencegah penularan, langkah isolasi ditempuh.
“Kami telah memberikan bantuan untuk 90 KK. Kebetulan dusun ini berbatasan dengan PLTU Bawasaloe dan sebagian pekerja berasal dan tinggal di dusun tersebut. Karena ini, kami ada kesepakatan (dengan manajemen PLTU Bawasaloe) untuk meliburkan sementara waktu,” tambahnya.
Tindakan lainnya yang dijalankan, yakni melakukan penanganan kepada 74 Orang Dalam Pemantauan (ODP), baik yang pernah berinteraksi dengan warga yang positif Corona di daerah lain, maupun yang pernah ke daerah yang masuk zona merah.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, menyampaikan beberapa pengarahan untuk terus memaksimalkan penanganan Covid-19. Seperti mengutamakan kesehatan masyarakat, menggunakan jejaring sosial, dan mempertimbangkan kebijakan untuk memikirkan ekonomi masyarakat.
“Dalam menjaga kesehatan masyarakat, sosial distancing dilakukan serius, terencana, dan jangan sampai ada pengumpulan massa. Setiap kegiatan (pengumpulan massa) wajib ditunda,” tegasnya.
Mengenai jaringan, perlu melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama demi menyosialisasikan physical distance. Begitu pun relokasi anggaran, kegiatan yang tidak mendesak seperti rapat, perjalanan dinas dan lainnya bisa dipertimbangkan untuk dijadikan bantuan sosial yang sifatnya tunai. Seperti sembako, dan diatur dengan melibatkan aparat desa menggunakan jejaring RT/RW.
“Saya juga berharap, refocusing anggaran ini dapat dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Untuk program jejaring sosial, Pemprov juga akan relokasi anggaran untuk mendukung bantuan sosial daerah,” janjinya.
Tak kalah penting, tentang antisipasi panic buying yang bisa berdampak naiknya harga kebutuhan pokok. Karena itu, Gubernur meminta agar kepala daerah dan jajaranya di kabupaten/kota untuk memantau kesediaan bahan pokok.
“Meskipun hari ini kita masih punya stok yang masih sangat cukup. Himbau kepada masyarakat untuk tidak ada yang borong barang-barang. Begitu pun terus memberikan himbauan yang menyejukkan,” jelasnya.(*)