GOWA, GOSULSEL.COM– Akses jalan menuju ibukota kecamatan Parangloe, Gowa kini tak lagi lancar. Beberapa jalur yang selama ini dilintasi pengendara ditutup.

Penutupan jalan tersebut membuat sebagian warga protes. Terutama dari pemilik kios atau warung kecil.

Mereka meradang. Berdampak sepinya pembeli. Warga Kelurahan Lanna, Samsi Daeng Sanrang menyatakan sangat resah dengan penutupan jalan itu.

Sejak jalan ditutup, Sabtu, (28/3/2020) tak ada lagi pembeli yang singgah di warungnya.

“Saya resah dengan penutupan jalan ini,” ungkap Samsi, kepada Go Cakrawala, Senin (30/3/2020)

Keresahan Samsi pun sebelumnya telah dituangkan via media sosial. Ia berharap agar pemerintah kelurahan Lanna bisa membuka akses jalan yang ditutup.

“Saya juga sudah telepon langsung Pak Lurah Lanna kemarin (Minggu(29/3/2020). Menyampaikan sekaligus memohon agar jalan yang ditutup kembali dibuka,” tutur dia.

Menurut Samsi, sebagian besar warga tak setuju dengan penutupan jalan itu. Hanya saja, tak berani mengutarakan secara terang-terangan.

“Banyak warga tidak setuju. Terutama yang punya warung. Tapi hanya saya berani protes,” ungkapnya.

Meski warga protes, pemerintah kecamatan dan lurah bersikukuh jalan tetap ditutup. Alasannya, untuk menghindari virus Corona.

“Hasil koordinasi kami dengan camat, jalan tetap ditutup total. Terutama yang jalur selama ini ramai dilintasi pengendara,” tegas Lurah Lanna, Syahrir.

Camat Parangloe, Mappatangka menegaskan hal senada. Ia berdalih, penutupan jalan ini untuk kebaikan bersama. “Situasi sekarang darurat Corona. Jalan itu ditutup demi kebaikan bersama. Kerjasama pihak berwajib. Juga berdasar perintah dari atas,” beber Mappatangka.

Terpisah Kapolsek Parangloe, Iptu Kasmawati terkesan tak mengetahui penutupan jalan ini. “Jalan mana yang ditutup dan siapa yang tutup. Ini baru mau saya cek,” katanya. (*)

---