FOTO: Salah satu mahasiswa UNM saat masuk dalam bilik disinfektan di Pelataran Pinisi UNM/Sabtu, 4 April 2020/Agung Eka/GOSULSEL.COM

Mahasiswa FT UNM Ciptakan Bilik Disinfektan Demi Corona

Minggu, 05 April 2020 | 07:37 Wita - Editor: Muhammad Fardi - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) berhasil membuat bilik disinfektan. Inovasi ini sebagai bentuk upaya dalam menangani penyebaran Corona atau Covid-19.
 
Ialah Nurhayundahrin, mahasiswa dibalik pembuatan bilik disinfektan ini. Kelonjakan terhadap kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) serta bilik disinfektan yang semakin langka di tengah pandemi Corona, sehingga dirinya terinspirasi membuat bilik disinfektan sendiri.
 
Diberi nama Automatic Sterilization Chamber, ia menjelaskan bahwa alat itu dibuat untuk mensterilkan orang-orang di dalam bilik disinfektan tersebut. Sebelum dilakukan penyemprotan ke orang, ada Cell Solar Ultrasonik yang mendetek terlebih dahulu orang yang masuk.
 
“Kita menggunakan Cell Solar Ultrasonik untuk mendeteksi orang-orang yang masuk. Kemudian nozzle akan melakukan penyemprotan cairan desinfektan di dalamnya,” katanya, Sabtu (04/04/2020).
 
Bilik disinfektan ini untuk sementara baru diproduksi sebanyak dua alat sebagai bentuk percobaan. Salah satunya ditempatkan di Pelataran Menara Pinisi UNM. 
 
Rektor UNM, Husain Syam pun menanggapi hal tersebut. Ia mengaku siap untuk memproduksi bilik disinfektan secara massal. 
 
“Seandainya ini kita minta kepada pemerintah Kota Makassar dan Sulsel, jika memang dinilai ampuh dalam penanggulangan Covid-19, maka UNM siap memproduksi massal untuk disumbangkan,” pungkasnya.
 
Lanjut, mantan Dekan FT UNM dua periode ini juga mengatakan, bahwa pihaknya akan memberikan biaya untuk membuat alat tersebut. Selain anggaran untuk pembuatan bilik disinfektan, APD juga akan disediakan.
 
“Jadi kita akan memberikan pembiayaan untuk memproduksi sebanyak mungkin untuk digunakan begitupun dengan alat pelindung muka (masker),” jelasnya.
 
Ia juga menambahkan bahwa, tidak mau terlalu pusing persoalan biaya produksinya, jika hal itu memang sangat dibutuhkan. Sebab, alat ini dibuat demi mencegah penyebaran Corona.
 
“Saya tak mau tau berapa jumlahnya. Jika memang dibutuhkan kita produksi sebanyak mungkin,” tambahnya. (*)


BACA JUGA