Ketua PMI Makassar, Syamsu Rizal MI saat berbicara di hadapan para awak media di Gedung PMI Makassar, Minggu (29/03/2020).

Imbas Corona, Pendonor Darah di Makassar Kian Berkurang

Selasa, 07 April 2020 | 13:34 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Makassar mengalami kekurangan stok darah. Saat ini, stok darah yang tersedia sebanyak 1.047 kantong. Ini cukup untuk 7 atau 8 hari ke depan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua PMI Makassar, Syamsu Rizal MI saat ditemui di Balai Mutiara, Senin (6/4/2020). Kata dia, ini sebabkan karena kurangnya partisipasi dari para pendonor.

Pria yang akrab disapa Deng Ical ini mengatakan, banyak masyakarat yang saat ini enggan mendonor darahnya. Sebab, mereka khawatir jika kondisi kesehatannya terganggu pasca mendonor. Apalagi saat ini sedang ada pandemi Corona atau Covid-19.

“Masalah kita, banyak masyarakat menganggap bahwa berbahaya kalau donor,” kata Mantan Wakil Wali Kota Makassar ini.

Padahal, kata dia, donor darah ternyata mampu meningkatkan imun tubuh. Pasalnya, ada regenarasi darah baru yang terjadi. Sehingga, sistem kekebalan tubuh juga berpotensi naik ketika mereka melakukan donor darah.

“Itu meninggatkan imun kita, ada produksi darah baru. Sistem kekebalan tubuh kita berpotensi naik,” ujarnya. 

Kesulitan lain, ia mengatakan, saat ini, masyarakat mulai bekerja dari rumah atau yang dikenal Work From Home (WFH) sehingga pendonor suka rela berkurang. Pihaknya pun berinisiatif untuk menjemput langsung stok darah dengan mendatangi rumah pendonor.

“Logikanya begitu, banyak WFH sehingga tidak keluar, dan mahasiswa tidak kuliah, jadi pendonor sukarela berkurang jadi mesti dijemput di rumahnya,” kata dia.

Untuk mengantisipasinya, pihaknya telah menjadwalkan rutin untuk mendatangi berbagai instansi. Seperti TNI dan Polri untuk melakukan donor darah. Begitu pula dengan pihak Satpol PP beberapa hari sebelumnya. Hal yang sama juga berlaku bagi pihak swasta yang hendak mendonor darah.

“Kami jadwalkan rutin, minta TNI dan polri turun tangan. Sekarang berburu terus. 70-100 per hari yang masuk, kita ada defisit 40 kantong per hari,” pungkasnya.(*)


BACA JUGA