illustrasi

Hilangkan Rasa Cemas dan Stres Akibat Pandemi Corona, Ikuti Tips Ini

Jumat, 10 April 2020 | 15:55 Wita - Editor: Dilla Bahar - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM – Di tengah pandemi Corona atau Covid-19 ini, kerap kali mempengaruhi kesehatan mental masyakarat. Sebab, banyaknya informasi mengenai pandemi Corona, tak sedikit orang yang cemas dan stres.

Terlebih, adanya imbuan untuk tetap di rumah oleh Pemerintah terkadang menggangu psikis seseorang. Mereka bosan untuk terus tinggal di rumah. Belum lagi kerjaan yang menumpuk akibat Work From Home (WFH), tak ayal jika rasa cemas dan stres pun muncul akibat kondisi tersebut.

pt-vale-indonesia

Akan tetapi, hal tersebut sejatinya dapat diatasi. Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM), Eva Meizara Puspita Dewi memberi tips dan solusi mengenai cara menghilangkan rasa cemas dan stres di tengah pandemi Corona ini.

Ia menyebut, bahwa ada beberapa cara untuk menghadapi sebuah situasi. Sejatinya orang butuh waktu untuk penerimaan kondisi tersebut. Fisik maupun mental, kata dia, mesti bisa menerima keadaan yang sekarang.

“Namun fase ini tidak boleh terlalu lama, karena stres juga bisa menurunkn daya tahan tubuh kita. Cari berita-berita positif juga, jangan hanya fokus dengan jumlah korban. Pada tahap ini juga stres dengan beban dan tuntutan baru, WFH dan SFH, ini bukan hal mudah,” jelasnya saat dihubungi, Jumat (09/04/2020).

Usai menerima kondisi tersebut dan sadar dengan keadaan saat ini, perlu ada penyesuaian aktivitas. Misalnya saja, mulai melakukan pembatasan diri, memakai masker sebagai bentuk pencegahan, serta merevisi rencana agenda. Gunanya ialah agar pekerjaan tetap dilakukan meski dalan situasi pandemi ini.

“Kita sudah mulai bisa atur waktu bagaimana WFH dan SFH supaya bisa berjalan dengan baik,” ujar Lulusan Program Magister Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Kemudian berlanjut ke masa produktifitas. Menurut Eva, tidak semua orang berhasil melalui tahap ini. Pasalnya, mereka mesti selalu berpikir positif. Orang yang berada pada tahap ini, juga harus tetap tenang dalam menyikapi sebuah kondisi maupun peristiwa yang terjadi.

“Hanya orang-orang yang positif thinking bisa menemukan makna di balik sebuah peristiwa yang tidak menyenangkn dan ingin berbuat sesuatu untuk bisa membantu orang lain,” tambahnya.

Terakhir, ia menyarankan agar orang selalu berpikir positif dan jernih dalam menghadapi situasi pandemi Corona ini. Meski berada di di rumah, namun mereka harus mencari kegiatan yang bermanfaat untuk dilakukan. Tujuannya, agar mereka bisa mengalihkan pikirannya ke hal yang baik, tidak melulu memikirkannya kondisi darurat saat ini.

“Tetap cari kegiatan yang bermanfaat supaya tidak terlalu fokus dengan kondisi yang tidak menyenangkan. Ubah sesuatu yang tidak menyenangkn menjadi suatu tantangan,” tutupnya. (*)


BACA JUGA