Alat Pelindung Diri (APD) lokal buatan masyarakat Kelurahan Allepolea Kecamatan Lau ini resmi digunakan oleh tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Maros
#

Tim Gugus Covid-19 Maros Mulai Gunakan APD Lokal

Minggu, 12 April 2020 | 15:49 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Muhammad Yusuf - GoSulsel.com

MAROS, GOSULSEL.COM — Tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Maros mulai memanfaatkan alat pelindung diri (APD) produksi lokal. APD lokal buatan masyarakat Kelurahan Allepolea Kecamatan Lau ini resmi digunakan oleh tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Maros.

Penyerahan 100 buah APD produksi lokal ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Maros Andi Davied Syamsuddin yang juga anggota gugus tugas kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros.

pt-vale-indonesia

Meski APD lokal ini belum masuk standar Kementerian Kesehatan namun APD ini dapat digunakan oleh surveilans dan juga tim kesehatan yang turun langsung ke masyarakat untuk melakukan screening.

“Untuk penggunaannya sendiri di lapangan, makanya kita serahkan ke BPBD karena mereka yang turun langsung ke masyarakat menyerahkan bantuan dan melakukan penyemprotan disinfektan di daerah terutama daerah yang masuk zona merah,” ujar Andi Davied.

Selain APD produksi lokal, gugus tugas juga menyerahkan 200 lembar masker ke Dinas Perikanan. Masker ini akan diberikan kepada penjual ikan di tempat pelelangan ikan mengingat tempat pelelangan ikan merupakan tempat berkumpulnya masyarakat bertransaksi jual beli.

“Kita wajibkan penjual ikan di TPI untuk memakai masker. Kita harapkan juga Dinas Perikanan memberikan edukasi ke pedagang pentingnya memakai masker sehingga mereka bisa mengikuti anjuran pemerintah ini,” paparnya.

Saat ini, Pemkab Maros juga gencar memproduksi masker dengan melibatkan masyarakat Maros untuk membuat langsung masker kain untuk dibagikan secara cuma-cuma ke masyarakat. Sedikitnya saat ini sudah ada 2 ribu masker yang dipersiapkan diproduksi dan segera dibagikan ke masyarakat.

Selain itu, untuk tenaga kesehatan yang dirumahkan juga telah disuplai makanan sehingga diharapkan mereka bisa disiplin dengan tidak keluar rumah minimal 14 hari atau sampai keluar hasil tes swab.(*)