dr. Suriani Alimuddin, Sp.PD, KAI, FINASIM saat ditemui di RS Sandi Karsa, Sabtu (18/4/2020)

Tangani Pasien Covid-19, Ini Cerita Dokter Suriani Saat Gunakan Obat Klorokuin

Minggu, 19 April 2020 | 17:34 Wita - Editor: Andi Nita Purnama - Reporter: Agung Eka - Gosulsel.com

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Suriani Alimuddin menceritakan bagaiman dirinya menangani pasien positif Corona atau Covid-19. Selama penanganan, ia mengaku melakukan protap khusus.

Dimana, ia menggunakan obat Klorokuin atau Chloroquine. Untuk diketahui, obat ini disebut ampuh dalam menyembuhkan virus Corona. Apalagi, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperbolehkan penggunaan obat tersebut. 

pt-vale-indonesia

“Kita pakai (Klorokuin), kita pakai pada saat mereka penderita Covid-19,” katanya saat ditemui di Rumah Sakit (RS) Sandi Karsa, Sabtu (18/4/2020). 

Namun, pada kenyataannya, ia mengaku, bahwa tidak semua penggunaan obat ini mampu dalam menyembuhkan pasien. Pasalnya, pengunaannya kembali lagi tergantung kepada kondisi penderita.  

“Prinsipnya kalau kita berhadapan dengan virus, virus itu masuk ke dalam sel kita, merusak imun kita, beda mungkin dengan beberapa penyakit pategon lain, tapi masuk ke dalam sel. Memang beberapa penelitian, ada yang bisa tapi ada beberapa jatuh malah meninggal dengan obat yang sama,” jelasnya. 

Dalam menangani pasien Covid-19 di RS Hermina, ia lebih berhati-hati dalam memakai protap khusus ini. Sebab, kata dia, ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan dalam penggunaan obat Klorokuin. 

“Apa yang membedakan penyakitnya sama tapi satu berhasil tapi satu tidak. Tergantung host nya, penderitanya, bisa saja karena usianya,” ujar Lulusan Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini.  

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin menyebut bahwa penggunaan obat ini memang sudah menjadi wewenang oleh Dokter Ahli Spesialis Penyakit Dalam. Merekalah yang bisa menentukan bisa atau tidaknya klorokuin digunakan terhadap pasien Corona. 

“Itu standar dari Dokter Spesialis. Kami tidak mendapat seperti itu chloroquine tidak ada. Tapi pengobatan di RS, ada protap yang dikeluarkan Dokter Spesialis. Kalau mereka mengganggap itu bagus, yah digunakan,” katanya.(*)